Kemenkes Ajak Masyarakat Cegah Kanker Payudara dengan Sadari dan Sadanis

fin.co.id - 31/10/2022, 13:31 WIB

Kemenkes Ajak Masyarakat Cegah Kanker Payudara dengan Sadari dan Sadanis

Kanker Payudara, Ilustrasi oleh Waldryano dari Pixabay

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kanker payudara masih banyak dialami oleh perempuan, khususnya di Indonesia.

Ada cara mudah untuk mencegah terjadinya kanker payudara yakni dengan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dan pemeriksaan payudara klinis (Sadanis).

Di antara lebih dari 200 jenis kanker yang ada, kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak di dunia, termasuk di Indonesia.

BACA JUGA: Kemenkes Umumkan Tiga Kasus Konfimarsi Omicron XBB, Gejalanya Begini

Tercatat sebanyak 2,3 juta perempuan di dunia didiagnosis kanker payudara. Di Indonesia, jumlah penderita kanker payudara diperkirakan bertambah sekitar 65.000 kasus baru setiap tahun.

Sayangnya, 70% pasien kanker baru berkunjung pada saat stadium akhir. Bahkan, menurut jajak pendapat Kompas tahun lalu, hanya 1 dari 5 responden perempuan mengaku pernah ke dokter untuk memeriksa payudara.

Dan berdasarkan BPJS Kesehatan pada tahun 2020, kanker menjadi penyakit katastropik dengan pembiayaan terbesar kedua setelah penyakit jantung yaitu sebesar 3,5 triliun rupiah. 1 dari 8 wanita dapat mengidap kanker payudara selama hidupnya.

“Saya sangat menyadari dan ingin mengingatkan kita semua, bahwa terlambat mendeteksi kanker bisa mengakibatkan penurunan kualitas hidup," kata Ida Budi Gunadi Sadikin pada peringatan Bulan Kesadaran Kanker Payudara, di FX Senayan Jakarta, Minggu (30/10).

BACA JUGA: Stok Vaksin Kota Bekasi Kosong Tiga Minggu, Tri Adhianto: Kita Sudah Surati Kemenkes

"Lama harapan hidup menjadi rendah, serta beban pembiayaan yang besar,” ujar Penasihat DWP Kemenkes itu.

Padahal jika penanganan kanker pada stadium dini akan memberikan peluang kesembuhan lebih dari 90%.

Oleh karena itu kunci keberhasilan dari penanggulangan kanker payudara adalah dengan melakukan pencegahan faktor risiko kanker payudara melalui penerapan pola hidup sehat serta deteksi dini.

“Untuk itu saya mengajak masyarakat terutama kaum perempuan untuk melakukan edukasi ke sesama dan melakukan deteksi dini kanker payudara melalui periksa payudara sendiri (Sadari) atau periksa payudara klinis (Sadanis) di pusat kesehatan masyarakat atau metode deteksi dini lainnya di fasilitas kesehatan,” ungkap Ida.

BACA JUGA: Kemenkes Ungkap Alasan Tak Menetapkan Status KLB Pada Gagal Ginjal Akut

kanker payudara dapat dicegah dengan perilaku hidup sehat, rutin melakukan Sadari yang dilakukan oleh setiap perempuan dan Sadanis oleh tenaga kesehatan terlatih.

Admin
Penulis