Ini Wajah Aipda Haerul, Polisi yang Corat-Coret Dinding Polres Luwu dengan Tulisan 'Sarang Pungli'

Ini Wajah Aipda Haerul, Polisi yang Corat-Coret Dinding Polres Luwu dengan Tulisan 'Sarang Pungli'

Aipda Haerul (Kaos hitam), anggota Polres Luwu saat dijenguk Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana-ist-net

BACA JUGA:Resmi, Ini Daftar 9 Irjen Pol yang Dilantik Sebagai Jadi Kapolda

BACA JUGA:Hasil Investigasi KNKT Kecelakaan Truk Tangki Pertamina di Cibubur karena Rem Kurang Pakem

Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, insiden pencoretan dinding di Unit Lalu Lintas dan Satuan Reskrim Polres Luwu dengan tulisan "sarang pungli serta sarang korupsi" itu, membuat heboh satu kantor dan media sosial.

Dia mengaku jika dirinya telah mendapatkan laporan dari Kapolres bahwa Aipda HR mengalami gangguan kejiwaan selama setahun belakangan tersebut.

"Berdasarkan penelusuran rekam jejaknya, memang ini beberapa kali sering teriak-teriak gitu. Saat apel dan saat dalam masjid, kadang suka teriak-teriak seperti ada gangguan kejiwaan," katanya.

BACA JUGA:Tekan Pekerja Migran Illegal, Presiden Jokowi Berikan Perlindungan dan Keselamatan

Menurutnya, Aipda Haerul sekilas tampak tak seperti orang yang sedang mengalami gangguan kejiwaan.

Bahkan ketika bertemu langsung dan berbincang dengan Aipda Haerul, Irjen Nana mengaku tidak melihat tanda-tanda sebagai orang depresi.

BACA JUGA:Sidak Pasar Wates, Bupati Kediri Ngamuk Hingga Tendang Plafon Sampai Jebol: Bikin Malu Saya

Namun jika melihat riwayat medis, Aipda Haerul kerap berobat terkait dengan gangguan kejiwaan tersebut. Pihak RSKD Dadi juga masih terus melakukan observasi dan melihat perkembangannya.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana menambahkan, Aipda HR telah dirawat dengan baik oleh tim dokter dan akan terus memantau perkembangan dari hasil observasi tersebut.

"Belum ada hasil observasi karena menurut dokter, butuh waktu untuk melihat hasil observasi. Tidak seperti dengan penyakit medis lainnya," ujarnya pula.

BACA JUGA:Bidik Pj Gubernur Heru Budi Jadi Kolaborator Wujudkan Kawasan Kota Tua Berkelas Dunia

Masih di tempat yang sama, Spesialis kedokteran Jiwa, dr Erwiyani Sutono, mengatakan, pihaknya belum bisa mendiagnosa kondisi Haerul.

Pihaknya butuh waktu sekitar 14 hari untuk menentukan diagnosa seorang pasien. Serta butuhkan campur tangan dari ahli lainnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: