Jokowi: 'Badai' Sudah Datang, 28 Negara Antre Jadi Pasien IMF

Jokowi: 'Badai' Sudah Datang, 28 Negara Antre Jadi Pasien IMF

Presiden Jokowi-@jokowi-tangkapa layar instagram

JAKARTA, FIN.CO.ID - Badai krisis global yang tengah melanda banyak negara menjadi salah satu perhatian Presiden Joko Widodo. 

Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk mengantisipasi apabila badai krisis global semakin memburuk dan berdampak pada perekonomian nasional.

BACA JUGA:Setelah Menanti 10 Tahun, Manajemen dan Serikat Pekerja PLN Akhirnya Teken Perjanjian Kerja Bersama

Bahkan, Jokowi menyebut jika dirinya telah menerima informasi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani jika sudah ada 28 negara antre jadi pasein IMF. 

"Badai itu sudah datang, persiapan itu harus benar-benar detail," tegasnya.

Untuk itu, dia mendorong agar hubungan antar-kementerian/lembaga dapat diperkuat dalam menangani urusan perlambatan ekonomi dunia, krisis pangan, energi, dan keuangan.

"Nanti beberapa menteri dan menko akan saya ajak untuk berbicara yang berkaitan dengan stress test, sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badai nya itu datang, baik yang berkaitan dengan currency, dengan kurs, yang berkaitan dengan inflasi, yang berkaitan dengan growth, yang berkaitan dengan pangan kita, energi kita," tuturnya.

BACA JUGA:Risiko Inflasi Tinggi, Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah Dibutuhkan

"Semuanya harus kita tes betul sampai plan A, plan B, plan C, plan D, semuanya harus ada, plan E, semuanya," kata Jokowi ditayangkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu 12 Oktober 2022.

"Yang paling buruk, yang buruk, semuanya harus kita hitung semuanya, sehingga sekali lagi, situasi makin memburuk dan antisipasi dampak di domestik ini harus betul-betul disiapkan," ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2022 secara tertutup. 

Dalam pertemuan tersebut, ia mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional di tengah situasi global yang makin sulit.

BACA JUGA:Hitung-hitungan Indef: Inflasi Tahunan Bisa Tembus 8.79 Persen, Gara-gara Harga BBM?

"Kehati-hatian kita dalam membuat setiap kebijakan betul-betul jangan sampai lepas dari manajemen kita, karena memang situasinya betul-betul ini situasi yang luar biasa sulitnya. Sekali lagi, policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati," kata dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: