Sebagai Bentuk Tanggung Jawab, Mochamad Iriawan Diminta Tidak Mundur dari Ketum PSSI

Sebagai Bentuk Tanggung Jawab, Mochamad Iriawan Diminta Tidak Mundur dari Ketum PSSI

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI) Mochamad Iriawan atau biasa disapa Iwan Bule.-pssi.org-

Agum juga meminta siapapun yang ingin maju menjadi Ketua Umum PSSI untuk bertarung pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir 2023.''Silakan bertarung di sana. Siapa yang terbaik pasti akan dipilih oleh pemilik suara (voters),'' pungkas Agum.

Desakan Mochamad Iriawan Mundur

Desakan agar Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI semakin menguat. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah menetapkan 6 tersangka dalam tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan, bahwa dirinya maupun pejabat eksekutif pemerintahan tidak akan mengintervensi perihal tersebut. 

Kendati demikian, Menpora juga tidak melarang masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka termasuk lewat petisi daring mendesak Ketum PSSI mundur yang menuai banyak dukungan.

"Tidak, tidak. Kami sama sekali, itu silakan saja di masyarakat," kata Amali di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 7 Oktober 2022.

Pernyataan tersebut disampaikan Amali saat ditanya awak media soal kemungkinan pemerintah mengintervensi karena desakan deras bagi Iriawan untuk mundur.

Menpora mengingatkan bahwa PSSI sebagai federasi sepak bola di Indonesia bernaung di bawah FIFA yang merupakan otorita sepak bola dunia.

"Pemerintah apapun yang ada, itu federasi, kita hormati. Kita ada wilayahnya masing-masing," ujar Amali.

Pilihan Menpora untuk tidak meneruskan desakan dari masyarakat agar Iriawan mundur tentu tidak lepas dari bayang-bayang ancaman sanksi FIFA yang pernah dirasakan Indonesia pada 2015 silam.

Kala itu pemerintah membekukan PSSI pada 17 April 2015 dengan dasar ketidakpatuhan atas imbauan Badan Olahraga Profesional (BOPI) terkait penyelenggaraan Liga Indonesia 2015, yang dijawab FIFA dengan menjatuhkan sanksi kepada PSSI per 30 Mei 2015.

Selain mencabut keanggotaan PSSI, FIFA juga melarang tim nasional maupun klub Indonesia bermain di kompetisi resmi FIFA dan AFC.

Sanksi itu pula yang membuat Menpora cukup berhati-hati dalam tindak lanjut pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sedikitnya 131 nyawa selepas pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) pekan lalu.

Di kalangan masyarakat, Tragedi Kanjuruhan memicu desakan agar Iriawan --yang akrab disapa Iwan Bule-- untuk bertanggung jawab dengan cara menanggalkan jabatan Ketum PSSI yang sedianya ia duduki dalam periode 2019-2023.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: