Terungkap Ada Aktor yang Ngotot Laga Arema vs Persebaya Digelar Malam Hari, Ini Penjelasan TGIPF

Terungkap Ada Aktor yang Ngotot Laga Arema vs Persebaya Digelar Malam Hari, Ini Penjelasan TGIPF

Momen penonton atau suporter masuk ke dalam lapangan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 1 Oktober 2022.-Screenshot Twitter/@f12xos-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ternyata ada aktor atau pihak yang ngotot pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya digelar malam hari.

Laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur berakhir tragis yang mengakibatkan 131 orang meninggal dunia, Sabtu 1 Oktober 2022.

Temuan ada aktor yang ngotot ingin pertandingan pada malam hari diungkapkan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.

BACA JUGA:Irjen Teddy Minahasa Putra Gantikan Nico Afinta Jadi Kapolda Jatim

BACA JUGA:Nasdem Capreskan Anies Dikaitkan Banjir Jakarta, Kata Sekjen PDIP, Situasi yang Sama saat Deklarasi Jokowi

"Ada indikasi-indikasi, misalnya kenapa bisa jadi malam, pada malam itu kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur pertandingan digelar menjadi malam hari," kata anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan Rhenald Kasali, Senin, 10 Oktober 2022.

Dia mengaku belum bisa mengungkap siapa pihak yang mengatur pelaksanaan pertandingan itu.

"Saya belum bisa, kita belum bisa sebutkan walaupun saudara sudah bisa menciumnya," tuturnya.

 BACA JUGA:Kapolda Jatim: 19 Polisi Diperiksa Terkait Kode Etik Tragedi Kanjuruhan

Namun demikian, pihaknya akan memanggil semua yang terlibat dalam pelaksanaan pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) itu. 

"Ya kita akan panggil semua. PT LIB akan datang, akan kita minta. PSSI akan kita panggil besok dan sejumlah pihak yang terkait dengan ini semua ya. Kita akan klarifikasi," papar Rhenald Kasali.

BACA JUGA:Polda Metro Jaya Bocorkan Kasus Mamat Alkatiri Vs Brigitta Lasut, Terbuka Jalan Damai Asal Keduanya Sepakat

TGIPF akan mempelajari lebih jauh adanya surat rekomendasi dari kepolisian setempat agar pertandingan itu digelar pada sore hari. Namun, PT LIB meminta agar pertandingan digelar pada malam hari.

"Kalau memang itu ditolak, mengapa polisi dan polres kalah dan harus tetap dijalankan pada malam hari?," katanya mempertanyakan. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: