Kawal Transformasi Sepakbola Nasional, Erick Thohir Sebut Presiden FIFA Bakal Ngantor di Indonesia

Kawal Transformasi Sepakbola Nasional, Erick Thohir Sebut Presiden FIFA Bakal Ngantor di Indonesia

Erick Thohir dan Presiden FIFA-Instagram Erick Thohir-

JAKARTA, FIN.CO.ID  -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Presiden FIFA akan ke Indonesia pada 18 Oktober 2022, untuk mengawal transformasi sepakbola nasional. 

Erick berharap, tragedi Kanjuruhan jangan pernah lagi terulang. Ia menyebut Indonesia harus memetik pelajaran dari tragedi itu dan menjadi momentum perbaikan tata kelola sepakbola di negeri ini.

BACA JUGA:Puja-puji Media Vietnam Untuk Timnas Indonesia U-17: Tim Paling Menakutkan di Asia Tenggara!

BACA JUGA:Pemerintah, FIFA dan AFC Akan Kolaborasi Demi Benahi Sepak Bola Indonesia Tanpa PSSI?

Erick sendiri telah bertemu dengan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu 5 Oktober 2022. 

Dalam pertemuan tersebut, ucap Erick, FIFA siap membantu Pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi sepakbola Indonesia.

"18 Oktober, Presiden FIFA akan hadir di sini (Indonesia) bertemu dengan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyepakati beberapa hal dan kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," ujar Erick di Jakarta, Sabtu 8 Oktober 2022.

Mantan Presiden Inter Milan tersebut mengatakan FIFA juga akan berkantor di Indonesia dalam memastikan proses transformasi sepakbola Indonesia dapat berjalan secara maksimal. 

BACA JUGA:Jokowi Konfirmasi Sepak Bola Indonesia Tak Disanksi FIFA, PSSI Beri Tanggapan Serius

BACA JUGA:Liga 1 Dihentikan Sementara, Ini Reaksi Persib Bandung yang Lagi on Fire

Erick belum bisa memastikan lamanya FIFA berkantor di Indonesia.

"Saya tidak tahu berapa lama, selama transformasi yang mereka bentuk sudah berjalan, baru mereka pergi, bisa tiga bulan, enam bulan, atau selamanya," lanjut Erick.

Erick menilai niat baik FIFA dan Pemerintah Indonesia dalam membenahi sepakbola Indonesia harus diapresiasi. Dia menilai hal ini merupakan kesempatan emas untuk Indonesia dalam memperbaiki tata kelola sepakbola Indonesia. 

Upaya ini, ucap Erick, memerlukan dukungan semua pihak, mulai dari klub, suporter, keamanan, dan stasiun televisi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: