Setelah Bertahun-tahun Rugi, Akhirnya Garuda Indonesia Catatkan Keuntungan Meski Hanya Sedikit

Setelah Bertahun-tahun Rugi, Akhirnya Garuda Indonesia Catatkan Keuntungan Meski Hanya Sedikit

Ilustrasi Pesawat Garuda Indonesia-Dokumentasi Garuda Indonesia-

JAKARTA, FIN.CO.ID -- PT Garuda Indonesia Tbk akhirnya berhasil meraup keuntungan, setelah beberapa waktu terakhir mengalami kerugian yang berujung pada keterpurukan maskapai nasional pelat merah tersebut. 

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin 26 September 2022. 

BACA JUGA:Waskita Karya Dapat Restu Melakukan Rights Issue Dengan Target Perolehan Dana Rp 980 Miliar

BACA JUGA:Jasa Marga Cetak Laba Rp 734,8 Miliar, Pertahankan Kinerja Positif Hingga Semester I Tahun 2022

Irfan mengaku Garuda Indonesia telah mencetak laba senilai Rp3,8 miliar pada semester I 2022, sebagai hasil perjanjian perdamaian dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Jadi Rp3,8 miliar ini diperoleh dari PKPU yaitu cancellation of a debt dimana utang turun dari Rp10 miliar ke Rp5 miliar menjadi salah satu penyebabnya, demikian juga kinerja ekuitas akan membaik," katanya, dikutip dari Antara.  

Ia mengatakan, homologasi PKPU juga akan menurunkan jumlah pesawat baik jenis wide body maupun narrow body yang dioperasikan oleh Garuda dari 136 menjadi 81 dan pesawat Citilink dari 60 menjadi 58.

"Jadi selama PKPU itu, selain kita potong masa lalu kita, utang yang tidak kita bayar, kita juga menegosiasikan biaya ke depan untuk memastikan perusahaan punya kemampuan menghasilkan keuntungan," ucapnya.

BACA JUGA:Pertamina Tegaskan Kualitas BBM Pertalite Tidak Berubah Sesuai Aturan Pemerintah

BACA JUGA:PERHAPI: Indonesia tidak Perlu Kuatir jika Kalah di WTO, Hilirisasi Nikel Tak Boleh Berhenti

Ke depan, Garuda Indonesia juga tidak akan melayani penumpang untuk rute penerbangan yang tidak menguntungkan.

Sebagai gambaran, pada 2019 Garuda Indonesia melayani 172 rute penerbangan yang akan diperkecil menjadi sekitar 70 rute nantinya. Hal itu akan dimonitor satu per satu.

"Kami mohon maaf akhirnya mungkin Garuda tidak akan melayani rute yang menjadi konstituen, tapi kita upayakan akan dilayani Citilink yang penurunan rutenya tidak signifikan dari 116 menjadi 99 dan menangani beberapa rute yang sebelumnya ditangani Garuda seperti Gunung Sitoli," ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah mengusulkan kepada DPR RI untuk menyetujui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun untuk Garuda Indonesia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: