Anggaran Karangan Bunga Pemkot Bekasi Rp 1,1 Miliar, Diduga Ada Oknum Mendapat Keuntungan

Anggaran Karangan Bunga Pemkot Bekasi Rp 1,1 Miliar, Diduga Ada Oknum Mendapat Keuntungan

Ilustrasi mata uang rupiah-Robert Lens-Pexels

 

BEKASI, FIN.CO.ID -- Anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menjadi sorotan belakangan ini, pasalnya uang sebesar Rp 1,1 miliiar dikeluarkan dari APBD hanya untuk pebgadaan karangan bunga saja.

 

Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono turut mengkritisi hal tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan pemborosan anggaran yang dilakukan Pemkot Bekasi.

(BACA JUGA:Luar Biasa, Anggaran Pengadaan Karangan Bunga Pemkot Bekasi Tahun 2022 Sampai Rp 1 Miliar Lebih)

(BACA JUGA:Tidak Masuk Akal, Pemkot Bekasi Anggarkan Rp 6 Miliar Renovasi Ruang Rapat Gedung DPRD)

 

"Yang pasti itu pemborosan anggaran oleh pemkot Bekasi, sebab karangan bunga kan sifat hanya seremoni sesaat," ucap Arief Poyuono, Rabu 21 September 2022.

 

Ia menerangkan, ucapan menggunakan karangan bunga dari Tri Adhianto sebenarnya bisa diganti dengan menggunakan kartu ucapan saja.

 

"Mungkin bisa diganti dengan ucapan selamat mengunakan kartu saja, gak perlu pakai karangan bunga," jelasnya.

 

Anggaran karangan bunga yang nilainya mencapai Rp 1,1 miliar menurutnya tidak berpihak berpihak pada rakyat. Anggaran itu seharusya dapat di alihkan ke hal lain yang lebih berguna.

(BACA JUGA:Mensos Tri Rismaharini Salurkan Bantuan Untuk 3 Anak Berkebutuhan Khusus di Kota Bekasi)

(BACA JUGA:Foto-foto Stadion Candrabhaga Bekasi Usai Kerusuhan Suporter FC Bekasi City Vs PSIM Yogyakarta)

 

"Anggaran karangan bunga mencapai satu miliar jelas tidak berpihak pada rakyat, anggaran lebih baik untuk membangun jalan lingkungan di kota Bekasi yang banyak rusak," tegasnya.

 

Selain itu, Arief Poyuono juga menduga ada oknum di Pemkot Bekasi yang mendapat keuntungan dari anggaran yang membengkak itu.

 

"Sepertinya diduga ada oknum pemkot yang mendapat keuntungan dari anggaran karangan bunga tersebut, meski memberi dampak pada pedagang bunga kota bekasi," imbuhnya.

 

Di lain sisi Pengamat Kebijakan Publik Bekasi, Adi Susila mengungkapkan, perlunya ada pengawasan terhadap anggaran tersebut.

(BACA JUGA:Awalnya 'Petantang-petenteng', Komplotan Preman Babelan Langsung Minta Maaf Saat Tahu yang Dipalak Kopaska)

(BACA JUGA:Ridwan Kamil Pantau Pembagian BLT di Bekasi, 20 persen Warga Jawa Barat Sudah Menerima)

 

"Kalau menurut saya yang lebih penting itu, yang sudah disahkan itu harus ada pengawasan," ungkap Adi Susila saat dikonfirmasi.

 

Menurutnya perlu ada analisis terkait naiknya anggaran tersebut setiap tahun, hal itu dikarenakan tidak adanya urgensi terkait karangan bunga untuk masyarakat.

 

"Seharusnya ada analisis apakah karangan bunga itu mengganggu apa tidak, kalau tidak mengambil anggaran lain ya itu perlu di sikapi dan itu harus di check lagi," katanya.

 

Adi Susila menegaskan, perlunya pengawasan khusus agar tidak di korupsi ataupun terjadi penganggaran karangan bunga yang fiktif saja.

(BACA JUGA:Belum Terkalahkan, FC Bekasi City Kembali Raih Kemenangan 3 - 0 dari PSIM Jogjakarta)

(BACA JUGA:Diduga Akan Melakukan Tawuran, Lima Pelajar Ditangkap Polres Metro Bekasi Kota Berikut Barang Bukti Sajam )

 

"Harus di awasi apakah tiba tiba keluar angka segitu, atau berdasarkan analisis data setiap bulan pemkot dapet berapa kali undangan karena alau tiba tiba muncul harga segitu tanpa penjelasan perlu disikapi," ujarnya.

 

Diketahui sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah menganggarkan Rp 1,1 miliar, hanya untuk pengadaan karangan bunga.

 

Biaya miliaran rupiah tersebut, sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi di tahun 2022. (Tuahta Simanjuntak)

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: