Laba Bersih BTN Melonjak 59,87 Persen

Laba Bersih BTN Melonjak 59,87 Persen

--

Kenaikan kredit berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 35,97% pada semester I/2022 menjadi Rp7,737 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,690 triliun.

Lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) Bank BTN juga mengalami kenaikan dari 3,41% pada akhir Juni 2021 menjadi 4,58% di semester I/2022.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Haru mengungkapkan pada semester I/2022 perolehan DPK Bank BTN mencapai Rp307,309 triliun naik 2,99% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp298,378 triliun.

(BACA JUGA:BTN Gandeng BSSN Maksimalkan Keamanan Transaksi Digital)

Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp137,453 triliun naik sebesar 22,95% dibandingkan akhir Juni 2021 sebesar Rp111,798 triliun.

“Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat kontribusi dana murah mengalami kenaikan menjadi  44,73% dari total DPK Bank BTN pada semester I/2022,” jelasnya.

Haru menegaskan, kenaikan dana murah Bank BTN berhasil menekan biaya dana atau cost of fund Bank BTN pada semester I/2022 menjadi 2,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,45%.

Fokus Bank BTN dalam menggenjot perolehan dana murah dan memangkas dana mahal telah membuat total deposito perseroan mengalami penurunan 8,96% menjadi Rp169,86 triliun pada semester I/2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp186,58 triliun.

(BACA JUGA:Bank BTN Road Show Tabungan Bisnis ke Semarang )

Kinerja BTN Syariah Tumbuh Positif

Sejalan dengan pertumbuhan bisnis konvensional, laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN (BTN Syariah) juga tumbuh positif pada semester I/2022.

Laba bersih UUS BTN tersebut tercatat melonjak 118,06% dari Rp87,54 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp190,9 miliar pada periode yang sama tahun ini.

Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada semester I/2022, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 8,86% menjadi Rp29,24 triliun dibandingkan akhir semester I/2021 sebesar Rp26,86 triliun.

Sementara total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah mencapai Rp30,49 triliun tumbuh 13,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp26,89 triliun.

Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 13,78%  menjadi Rp40,35 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp35,46 triliun.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: