Ganjar di Atas Angin

Ganjar di Atas Angin

Presiden Joko Widodo berbicara dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 9 Juli 2019. -Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr. --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan, peluang Ganjar Pranowo mengungguli Anies Baswedan dalam simulasi dua nama calon presiden (capres).

 

"Pada kelompok pemilih yang tahu keduanya, Ganjar mendapat dukungan 56,4 persen, unggul signifikan atas Anies Baswedan yang mendapat dukungan 32,6 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani, Kamis 8 September 2022.

 

(BACA JUGA:Hasil Indonesia Survei Center, Prabowo Posisi Pertama Disusul Ganjar Kedua, Anies Ketiga)

 

Selain itu, Ganjar juga unggul dalam simulasi survei tiga nama dengan tambahan Prabowo

Subianto. 

 

Pada kelompok yang tahu tiga tokoh itu, Ganjar mendapat 44,6 persen dukungan, sementara Prabowo 25,7 persen dan Anies 21,7 persen.

 

Oleh sebab itu, Deni menyebut peluang Anies memenangi Pilpres 2024 menjadi kecil jika pesaingnya adalah Ganjar.

 

Menurut Deni, hal ini berkaitan dengan tingkat kedisukaan masyarakat (likeability) yang tinggi terhadap Ganjar.

 

(BACA JUGA:Lie Detector Ferdy Sambo, Lemkapi: Bagi Orang yang Biasa Bohong, Tidak Akan Terpengaruh)

 

"Jika Ganjar ikut bersaing, peluang Anies menang menjadi kecil. Ini terkait dengan tingkat kedisukaan Anies (74 persen) yang sedikit di atas atau hampir sama dengan Prabowo (71 persen). Akan tetapi, cukup jauh di bawah Ganjar (83 persen)," jelasnya.

 

Deni mengatakan bahwa tingkat kedisukaan masyarakat terhadap Ganjar memang stabil dalam 1,5 tahun terakhir. Dalam surveinya, Deni membeberkan tingkat kedisukaan masyarakat terhadap Ganjar selalu berada di angka 80 persen.

 

Survei ini secara tatap muka pada tanggal 5—13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni berusia 17 tahun atau lebih, termasuk sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random dengan stratified multistage random sampling sebanyak 1.220 responden.

 

Response rate sebesar 1.053 atau 86 persen margin of error survei l. Dengan ukuran sampel tersebut, diperkirakan sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Sebelumnya, hasil survei Indonesia Survey Center (ISC) yang dilakukan pada 9 hingga 19 Agustus 2022 menunjukkan bahwa Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas 30,4 persen, yang membuatnya unggul di antara tiga nama potensial calon presiden 2024 lainnya.

 

Sementara urutan kedua elektabilitas tertinggi ditempati oleh Ganjar Pranowo sebesar 19,1 persen, menyusul Anies Baswedan sebesar 13 persen.

 

(BACA JUGA:Akun Twitter TNI AD Dibajak, Diganti Gambar Kartun Pudgy Penguins)

 

“Prabowo secara perlahan tembus 30 persen, dukungan ini menunjukkan kecenderungan kepercayaan publik semakin membesar kepada Prabowo untuk menjadi pengganti pasca-Presiden Jokowi lengser,” kata peneliti senior Indonesia Survey Center Chairul Ansari, Senin (29/8/2022).

 

Ia menyebut elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masih stagnan di bawah angka 20 persen karena ketiadaan kepastian dukungan dari partai politik, seiring pula naiknya kepercayaan diri parpol untuk mengusung kadernya sendiri.

 

Sedangkan alasan terbesar publik memilih Prabowo, kata Chairul, karena Prabowo dianggap memiliki kemampuan atau kapabilitas memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapi Indonesia, di antaranya masalah keamanan nasional, ancaman krisis pangan, hingga program-program kerjanya di Kementerian Pertahanan.

 

Alasan lainnya, yaitu latar belakang militer yang tegas dan nasionalis, tidak pencitraan, loyal terhadap presiden selama menjabat sebagai menterinya, ketua umum parpol, dan lain sebagainya.

 

(BACA JUGA:Modus Penjualan Ekstasi Dibungkus Kopi Liong di Bogor Terbongkar)

 

Chairul memaparkan alasan terbesar publik yang memilih Ganjar Pranowo karena Ganjar merupakan gubernur yang tempatnya tinggal memang menjadi basis utama dukungan elektabilitasnya.

 

Kemudian, karena program kerjanya selama dua periode memerintah Jawa Tengah, kesamaan suku dan agama, kemampuannya dalam menyelesaikan masalah, pandangan akan sosoknya yang merakyat, kerap melihatnya di media sosial, dan lain sebagainya.

 

“Sepertinya kecenderungan dukungan terhadap Ganjar masih localize saja. Alasan berikutnya karena faktor parpol pengusungnya. Alasan berikut dapat kita baca bahwa jika parpol yang dipilihnya mengusung Ganjar maka pemilih parpol akan memilihnya,” paparnya.

 

Sedangkan kecenderungan terbesar publik memilih Anies, papar Chairul, adalah karena program kerja dan kapabilitasnya dalam memecahkan masalah selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kesamaan agama, rekam jejaknya yang bagus, menguntungkan bagi saya, dan lain sebagainya.

 

(BACA JUGA:Soal 'Amplop Kiai' Suharso Monoarfa, DPP PPP DKI Jakarta: Tidak Perlu Dibesar-besarkan)

 

Dalam survei tersebut juga disebutkan bahwa dari 15 nama populer yang ditanyakan, mayoritas publik mengetahui bahwa Prabowo, Ganjar dan Anies dicalonkan atau mencalonkan menjadi capres untuk periode berikutnya.

 

"Pada tingkat kesukaan (likeability) posisi tiga besar ditempati Prabowo, Anies dan Sandiaga. Ganjar berada di posisi keempat setelah Ridwan Kamil," tulisnya.

 

Survei ISC ini dilakukan dengan populasi survei mereka yang berusia 17 tahun dan/atau yang sudah pernah menikah ketika survei dilakukan, dengan margin of error sekitar kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pencuplikan sampel multistage random sampling varian area random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 1.520 orang.

 

Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui wawancara langsung dengan bantuan kuesioner. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: