Kementerian PUPR Kejar Target Penyelesaian 13 Bendungan Tahun Depan

Kementerian PUPR Kejar Target Penyelesaian 13 Bendungan Tahun Depan

Ilustrasi - Pembangunan bendungan Kementerian PUPR. (dok. Birkompu)--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) fokus pada target penyelesaian pembangunan 13 bendungan pada Tahun Anggaran (TA) 2023.

Hal itu dilakukan dalam rangka memperkuat ketahanan sumber daya air melalui infrastruktur pembangunan. 

(BACA JUGA:Penataan Jalan Tol Bali Mandara Tuntas, Jasa Marga Siap Sambut Presidensi G20)

(BACA JUGA:Catat Jadwalnya! Jasamarga Transjawa Tol Lakukan Perbaikan Jembatan KM 28 Jalan Tol Jakarta-Cikampek)

Bendungan tersebut meliputi Bendungan Rukoh, Bendungan Keureuto, Bendungan Lau Simeme, Bendungan Karian, Bendungan Cipanas, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Jlantah, Bendungan Sidan, Bendungan Tiu Suntuk, Bendungan Temef, Bendungan Pamukkulu, Bendungan Ameroro, dan Bendungan Sepaku Semoi.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko mengatakan, untuk mengejar target tersebut anggaran sebesar Rp6,12 triliun telah dialokasikan dari pagu anggaran Direktorat Jenderal Sumber Daya Air TA 2023 yang berjumlah Rp41,94 triliun dengan rincian Rp39,42 triliun untuk program ketahanan sumber daya air dan Rp2,52 triliun untuk program dukungan manajemen.

“Terkait tambahan anggaran pada program ketahanan sumber daya air di pagu Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, yang pertama ada tambahan anggaran sebesar Rp5 triliun difokuskan untuk mendukung target penyelesaian 13 bendungan. Termasuk juga Bendungan Karian yang sumber pendanaanya dari pinjaman luar negeri. Lalu, tambahan yang kedua sebesar Rp1,12 triliun difokuskan untuk pembangunan infrastruktur seperti pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang ditargetkan selesai awal 2023 supaya selanjutnya bisa dilaksanakan impounding dan pada 2024 sudah dapat berfungsi,” terang Jarot pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, dikutip Senin 5 September 2022. 

Di samping itu, tambahan anggaran yang kedua dengan nilai Rp1,12 triliun tersebut juga dialokasikan untuk beberapa studi terkait operasional bendungan seperti kajian sempadan, penataan kawasan, serta studi sedimentasi waduk, dan kajian longsoran hulu bendungan.

(BACA JUGA:Program Pamsimas Dari World Bank Berakhir, PUPR Masih Punya 'PR' 47.915 Desa Belum Terakses Air Bersih)

(BACA JUGA:Babak Baru Pembangunan IKN Dimulai, PUPR-Penyedia Jasa Tandatangan Kontrak Pekerjaan Senilai Rp 5,321 Triliun )

Pada TA 2023, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air juga akan melanjutkan 10 pembangunan bendungan lainnya yang alokasinya akan berlanjut ke tahun anggaran berikutnya yang meliputi Bendungan Tiga Dihaji, Bener, Jragung, Marangkayu, Bagong, Bulango Ulu, Budong-Budong, Meninting, Manikin dan Way Apu.

“Target utama di tahun 2023 juga untuk pembangunan bendungan dan danau, dengan pagu anggaran sebesar Rp14,20 triliun yang digunakan untuk kelanjutan pembangunan 13 bendungan yang ditargetkan selesai. Kami juga melaksanakan pembangunan bendungan baru, yaitu Jenelata dan Riam Kiwa, yang sumber pendanaannya melalui pinjaman luar negeri. Lalu ada Bendungan Mbay di NTT yang pembangunannya sudah dimulai dari 2021. Sesuai penjelasan Menteri PUPR pada Raker lalu, kami juga akan memulai pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey di Jawa Barat dan melakukan revitalisasi pada 6 danau,” tambah Jarot.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air juga akan melaksanakan pembangunan jaringan irigasi seluas 6.900 hektar dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 98.700 hektar dengan alokasi sebesar Rp5,83 triliun. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: