Komnas PA: SDN Kota Baru II dan II Overoad, Tidak Layak Untuk 700 Siswa

Komnas PA: SDN Kota Baru II dan II Overoad, Tidak Layak Untuk 700 Siswa

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait saat mengunjungi SDN Kota Baru II dan III di Kranji, Bekasi-Tuahta Simanjuntak untuk FIN.CO.ID-

BEKASI, FIN.CO.ID -- Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mendatangi langsung SDN Kota Baru II dan III Bekasi, melihat secara langsung tata letak dan kondisi lokasi kecelakaan.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengungkapkan, dirinya mendatangi lokasi bersama tim guna memberikan dukungan bagi korban dan guru.

(BACA JUGA:PMI Kota Bekasi Pastikan Ketersediaan Stok Darah Bagi Korban Kecelakaan Truk Trailer)

(BACA JUGA:Terungkap! Truk Kontainer yang Kecelakaan di Kranji Ternyata Kelebihan Beban 200 Persen)

"Kewajiban kami datang untuk memberi support secara khusus kepada murid guru, kami nilai dia masih dalam keadaan shock karena kehilangan muridnya," ucap Arist saat ditemui di lokasi, Jumat 2 September 2022.

Berdasarkan dari pemantauan dan pemeriksaan Komnas Perlindungan Anak, kondisi sekolah SDN Kota Baru II dan III tidak layak untuk digunakan sampai ratusan siswa dalam satu lingkungan.

"Kami berbincang dengan pihak sekolah, ini ada dua sekolah kami lihat sebenarnya ini gak layak untuk 700 orang apalagi posisinya seperti ini," jelasnya.

Bangunan sekolah yang berada persis di pinggir jalan, menjadi salah satu keadaan yang sangat tidak layak menurut Arist Merdeka Sirait.

(BACA JUGA:KNKT Sudah Periksa Pengendara, Ternyata Ini Penyebab Kecelakaan Truk Kontainer di Bekasi)

(BACA JUGA:Korban Selamat Kecelakaan Truk Alami Trauma, Ketika Tidur Sempat Kaget dan Takut)

"Kami ingin merekomendasikan pemerintah daerah untuk mengatasi truk besar melintas di jam tertentu saja, itu yang paling tepat yang bisa dilakukan," terangnya.

Pihaknya juga merekomendasikan untuk penambahan rambu rambu, selain itu dirinya juga meminta kantin disediakan di dalam sekolah agar murid tidak perlu keluar lingkungan.

"Kami mendukung juga rencana bapak gubernur untuk bangun jembatan penyebrangan, karena ini rata rata siswanya berasal dari dua kelurahan," ungkapnya.

Arist Merdeka Sirait memastikan pihak Komnas Perlindungan Anak akan memberikan pendampingam secara penuh kepada guru dan juga korban, untuk diberikan trauma healing. (Tuahta Simanjuntak)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: