DPR: Harga Minyak Dunia Turun, Anehnya Harga BBM Subsidi di Indonesia Mau Dinaikan
Update harga Pertalite hari ini Jumat 20 Oktober 2023 --dok Pertamina
JAKARTA, FIN.CO.ID - Anggota DPR mengaku heran jika pemerintah ngotot ingin menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Jelas sangat aneh, sebab, saat ini harga minyak dunia tengah mengalami penurunan.
Diungkapkan anggota DPR Kamrussamad dalam sepekan terakhir, minyak mentah berjangka Brent menetap di level 96,72 dolar Amerika per barel, naik 13 sen. Sementara West Texas Intermediate AS berakhir 27 sen lebih tinggi pada level 90,77 dolar Amerika per barel.
(BACA JUGA:DPR: Pemerintah Jangan Takut Naikan Harga BBM Subsidi)
(BACA JUGA:PKS Tolak Kenaikan BBM Minta Pemerintah Setop Pembangunan IKN Baru dan KCJB)
"Dua hal itu menunjukkan minyak dunia mengalami penurunan 1,5 persen pada pekan ini," katanya dalam keterangannya, Rabu, 24 Agustus 2022.
Sementara, kata anggota Komisi XI DPR ini, APBN Perubahan 2022 telah mengubah asumsi "Indonesian Crude Price (ICP)".
Awalnya ICP sebesar 63 dolar Amerika per barel menjadi 100 dolar Amerika per barel. Perubahan itu diikuti dengan peningkatan alokasi APBN untuk subsidi BBM.
(BACA JUGA:Ketum DPP KNPI Sampaikan Kalimat Tak Disangka ke Jokowi Tahu Harga BBM Bersubsidi Bakal Naik)
(BACA JUGA:BBM Tak Naik, Menkeu Sri Mulyani: Lakukan Mitigasi atau Subsidi Tambah Rp198 Triliun)
"Di tengah harga minyak dunia yang sedang turun di bawah 100 dolar Amerika per barel, padahal asumsi ICP dalam APBN di angka 100 dolar Amerika per barel adalah hal yang sangat aneh, kalau pemerintah berencana menaikkan harga BBM subsidi," katanya.
Kamrussamad mengingatkan pemerintah untuk tidak gegabah mewacanakan rencana kenaikan BBM bersubsidi tersebut. Dia menegaskan APBN 2022 masih memiliki alokasi yang memadai untuk menanggung biaya subsidi BBM.
"Opsi penaikan harga BBM subsidi bukanlah pilihan yang tepat saat ini," ujarnya.
(BACA JUGA:Terungkap, Ternyata Keputusan Naikan Harga BBM Bukan di Tangan Presiden)
Sumber:
