Usulan Susi Pudjiastuti: Ketimbang Menaikkan Harga Pertalite, Mending Lembaga yang Gak Penting Dibubarin Aja!

Usulan Susi Pudjiastuti: Ketimbang Menaikkan Harga Pertalite, Mending Lembaga yang Gak Penting Dibubarin Aja!

Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti.-Instagram/@susipudjiastuti115-

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti buka suara soal rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite. 

Sebagaimana diketahui, harga BBM jenis Pertalite saat ini adalah 7.650 per liter. Beredar kabar harga BBM yang mengandung RON 90 itu akan dinaikkan hingga Rp10.000 per liter. 

(BACA JUGA:DPR Tolak Wacana Kenaikan Harga Pertalite!)

(BACA JUGA:Fraksi PKS Tegas Tolak Wacana Kenaikan Harga BBM Pertalite)

Menurut Susi Pudjiastuti, ketimbang menaikkan harga Pertalite, lebih baik pemerintah melakukan penghematan dalam pengeluaran negara. 

Salah satu contoh penghematan yang bisa dilakukan, kata Susi, yaitu membubarkan lembaga-lembaga yang tidak penting, serta melakukan merger terhadap Kementerian/lembaga yang tupoksinya hampir sama. 

"Penghematan juga perlu dilakukan institusi Pemerintah, supaya anggaran tidak berat.. Bubarkan lembaga2/ komisi2 yg tidak diperlukan & tidak signifikan keberadaannya. Bila perlu Departemen di Merge. Kejakgung & Kemenkumham, Deperindag & Industri jdkan direktorat Dagli dll," ujar Susi Pudjiastuti dalam cuitannya di sosial media twitter melalui akun @susipudjiastuti, dilihat FIN.CO.ID, Rabu 24 Agustus 2022. 

Sebagaimana diketahui, rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, Pertalite maupun Solar, sudah di depan mata. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terang-terangan menyebut pengumuman harga BBM naik akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pekan ini.

(BACA JUGA:Klaim Bank Indonesia: Rupiah Terjaga Ditengah Situasi Ketidakpastian Global)

(BACA JUGA:Ramalan BI: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2022 4,5 - 5,3 Persen)

"Mungkin minggu depan (minggu ini) presiden akan mengumumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga (BBM) ini," ujarnya, dalam kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Jumat 18 Agustus 2022.

Harus diakui, pemerintah seperti tak punya pilihan lain karena harga minyak mentah dunia melonjak setelah perang Rusia-Ukraina. Hal itu berpotensi membuat belanja subsidi energi semakin membengkak.

(BACA JUGA:Cuitan Jokowi Jlebb Banget: Apa Benar Kita Kurang Bebas Bicara?)

(BACA JUGA:Karni Ilyas Kena Skak Jokowi Waktu Nanya Soal Ini, Addie MS Beri Komentar Tak Terduga)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: