DPR Tolak Wacana Kenaikan Harga Pertalite!

DPR Tolak Wacana Kenaikan Harga Pertalite!

Petugas Pertamina tengah melayani pembeli jenis BBM Premium-dok.fin-dok.fin

JAKARTA, FIN.CO.ID- Pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pertelite dalam waktu dekat. Wacana kenaikan harga BBM tersebut disebabkan oleh beban subsidi BBM dan kompensasi energi yang membengkak pada tahun 2022 hingga Rp 502 triliun.

Merespon itu, anggota Komisi VI DPR RI, Muslim secara tegas menolak wacana tersebut. Muslim meminta Pemerintah segera mencari alternatif kebijakan lain sebagai bagian dari integral kebijakan fiskal atau moneter negara terhadap kondisi perekonomian nasional yang berdampak ketidakpastian, keamanan dan ekonomi global.

“Mengenai rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi khususnya Pertalite dan Solar yang akan diperkirakan akan segera diimplementasikan kami memandang bahwa Pemerintah perlu mengkaji ulang rencana tersebut," ujar Muslim saat interupsi dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-2 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2022-2023, Selasa 23 Agustus 2022.

(BACA JUGA:Pemerintah Alokasikan Rp 97,44 Triliun APBN Untuk KPR Rumah Bersubsidi)

(BACA JUGA:Jokowi akan Naikkan Harga Pertalite, Dewan Energi: Keputusan Final di Menteri Keuangan)

Muslim menilai, jika sampai harga BBM naik dalam waktu dekat, maka sudah tentu posisi masyarakat kelas menengah dan juga kelas menengah ke bawah akan semakin sulit hingga dikhawatirkan dapat berakibat pada jurang kesenjangan sosial yang semakin mendalam.

Politisi Fraksi Partai Demokrat ini mengusulkan Pemerintah seharusnya mengkaji ulang peruntukan anggaran yang belum memiliki nilai urgensi. 

"Misalnya anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, anggaran untuk penyertaan modal negara pada BUMN yang belum signifikan dampaknya untuk masyarakat dibandingkan dengan menaikkan harga BBM," katanya.

Tak hanya itu, lanjut Muslim, Pemerintah juga harus mengkaji anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang tidak memiliki constructive multiplier effect bahkan bermasalah seperti misalnya kereta cepat Jakarta-Bandung. 

(BACA JUGA:Jokowi Bilang Kenaikan Harga Pertalite akan Diputuskan Secara Hati-Hati)

(BACA JUGA:Musni Umar Minta Harga Pertalite Dinaikkan, Dedek Prayudi Tulis Sindiran Nyelekit)

"Pemerintah wajib memberikan prioritas terhadap ketahanan ekonomi masyarakat kecil dan menengah yang saat ini masih terdampak pertumbuhan ekonomi yang kontraksi. Semoga hal ini menjadi perhatian kita semua demi Indonesia yang tumbuh, digdaya, adil makmur dan sejahtera untuk semua,” pungkas Muslim.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, kenaikan harga Pertalite akan diputuskan secara hati-hati. Hal ini agar tidak menurunkan daya beli masyarakat dan tak mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi semuanya harus diputuskan dengan hati-hati, dikalkulasi dampaknya jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga,” kata Jokowi, Selasa 23 Agustus 2022.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: