Tantangan Besar Indonesia Menghadapi Krisis Global dan Fokus Jokowi Dorong Perekonomian Lewat Hilirisasi

Tantangan Besar Indonesia Menghadapi Krisis Global dan Fokus Jokowi Dorong Perekonomian Lewat Hilirisasi

Presiden Joko Widodo menyampaikan Pidato Kenegaraan dan Pengantar RAPBN 2023 dalam Sidang Tahunan MPR hari ini, Selasa 16 Agustus 2022. (Tangkapan layar Youtube TV Parlemen)--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Kenegaraan terkait pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023, serta Nota Keuangan dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung MPR-DPR hari ini, Selasa 16 Agustus 2022. 

Sidang Tahunan MPR itu dihadiri juga oleh para Anggota DPR RI serta para tamu undangan, juga dalam rangka HUT Ke-77 Kemerdekaan RI.

(BACA JUGA:Gamblang, Jokowi Bilang Indonesia Sudah 3 Tahun Tak Impor Beras)

(BACA JUGA:Fondasi Ekonomi Kerakyatan, Holding Ultra Mikro Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat)

Dalam pidato kenegaraan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia bersiap menghadapi krisis global.

Namun demikian optimisme tetap ada lantaran Indonesia saat ini masih berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif.

Presiden Jokowi juga menyebut bahwa Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia. 

Selain itu inflasi masih terkendala di kisaran 4,9 persen bahkan APBN surplus Rp 106 Triliun di pertengahan 2022 sehingga bisa digunakan untuk subsidi energi.

(BACA JUGA:Komentar Kocak Netizen +62, Bandingkan PSSI dengan Federasi Sepakbola Kamerun Pimpinan Samuel Eto'o)

(BACA JUGA:Kesal Suaminya Jadi Korban Skenario Kejahatan, Istri Brigjen Hendra: Pak FS yang Gentle Lah!)

Hilirisasi Industri Jadi Fokus Pemerintah

Presiden Jokowi mengatakan, indonesia saat ini memiliki kekuatan sumber daya alam yang melimpah salah satunya adalah nikel.

Kondisi tersebut, kata Presiden Jokowi, merupakan kekuatan besar bagi Indonesia jika dikelola mampu dikelola secara bijak dan berkelanjutan.

"Syaratnya satu, harus dihilirkan dan diindustrikan di dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional. Hal ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi," terang Jokowi. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: