Bahlil Lahadalia Beri Sinyal Harga BBM akan Naik: Sampaikan ke Rakyat Siap-Siap!

Bahlil Lahadalia Beri Sinyal Harga BBM akan Naik: Sampaikan ke Rakyat Siap-Siap!

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan tentang kebutuhan dukungan infrastruktur untuk kawasan pertumbuhan ekonomi baru-Sigit Nugroho-FIN.CO.ID

Oleh karena itu, menurut Bahlil, perlu ada pengertian masyarakat atas kondisi yang ada saat ini. 

Ia juga mengatakan hal itu bisa jadi momentum bersama untuk bergotong royong untuk menjaga kondisi fiskal negara agar tetap sehat.

Terlebih, tren pemulihan ekonomi tengah dirasakan setelah pada triwulan II-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44 persen dengan tingkat inflasi tahunan pada Juni 2022 terjaga di level 4,35 persen.

"Kita doakan, kalau ini beban negaranya tinggi, ya ayo sama-sama kita. Mungkin ini momentum kita gotong royong. Ini untuk menjaga fiskal kita juga agar sehat," katanya.

Ia pun sempat berseloroh bahwa kenaikan harga BBM adalah hal biasa di Papua. Menteri yang besar di Papua itu mengaku harga BBM di Papua dulu pernah mencapai Rp19 ribu per liter.

"Kalau saya dulu di Papua, dulu harga Rp19 ribu tidak pernah ribut. Tapi di sini naik Rp1.000-Rp2.000 sudah ribut orang. Kalau di Papua, harga minyak naik, waktu dulu waktu saya jadi pengusaha, biasa-biasa aja yang penting barang ada," katanya.

Pernyataan Presiden Jokowi soal Kondisi Ekonomi Global

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, saat ini ekonomi dunia dalam kondisi yang mengerikan. Di mana terjadi inflasi dan kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok. 

Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi dunia bukan hanya turun tetapi anjlok. Mulai dari Singapura, Eropa, Australia hingga Amerika Serikat.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022 di Sentul, Jawa Barat, Jumat 5 Agustus 2022.

"Pertumbuhan ekonomi turun tapi inflasi naik, harga-harga barang semua naik. Ini kondisi yang sangat boleh saya sampaikan, dunia pada kondisi yang mengerikan,” kata Jokowi.

Presiden menjelaskan bahwa IMF dan Bank Dunia mencatat akan ada 66 negara yang ambruk ekonominya akibat dampak perang dan krisis pangan.

Dari 66 negara tersebut, kata Jokowi, bahwa 9 negara secara bertahap telah berada dalam kondisi perekonomian yang sulit, kemudian disusul 25 negara, dan 42 negara.

Presiden Jokowi menekankan saat ini ada 320 juta orang di dunia yang menderita kelaparan akut dan sebagian besar kelaparan karena perekonomian tidak hanya turun, tetapi juga anjlok.

Negara-negara seperti Singapura, kawasan Eropa, Australia hingga Amerika Serikat, tidak terhindarkan mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: