Usul Susi Pudjiastuti Subsidi BBM Nelayan Dihapus, DPR: Harusnya Sakit Segera Diobati Bukan Diamputasi

 Usul Susi Pudjiastuti Subsidi BBM Nelayan Dihapus, DPR: Harusnya Sakit Segera Diobati Bukan Diamputasi

Mantan Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti yang juga pemilik maskapai Susi Air.-Susi Air-Susi Air

JAKARTA, FIN.CO.ID - Usulan penghentian subsidi BBM bagi nelayan kecil yang dilontarkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dinilai kurang tepat.

Anggota Komisi IV DPR RI Slamet menilai, pernyataan bos Susi Air tersebut tidak sepenuhnya benar dan perlu sedikit diluruskan.

(BACA JUGA:PKS Punya Usul, Setop Proyek IKN dan Kereta Cepat Buat Subsidi BBM)

Diketahui, baru-baru ini mantan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti meminta pemerintah untuk menghentikan subsidi BBM bagi nelayan.

Susi beranggapan bahwa adanya kebijakan subsidi tersebut sama dengan mensubsidi pencuri ikan karena penyaluran subsidi yang tidak tepat sasaran dan cenderung dinikmati oleh para pengusaha bukan kalangan nelayan kecil.

Menurut Slamet, persoalan utama dari kebijakan subsidi BBM ini adalah pengawasannya bukan pada pemberian subsidinya.

“Kebijakan subsidi BBM ini tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus dibarengi dengan pengawasan terkait penyalurannya agar tepat sasaran," kata Slamet.

(BACA JUGA:Soal Kasus Brigadir J, DPR Bilang Jangan Lupakan Putri Candrawathi Sebagai Korban Terduga TPKS)

"Logikanya seperti ada bagian tubuh yang sakit harusnya yang sakit segera diobati bukan malah diamputasi,” sambungnya, dikutip Jumat 12 Agustus 2022.

Politisi senior PKS ini lebih lanjut menguraikan bahwa subsidi bagi nelayan kecil itu harus dipahami sebagai bentuk keberpihakan negara terhadap entitas kecil seperti nelayan.

Adapun jika yang dimaksud adalah pelarang subsidi seperti yang telah banyak digaungkan oleh  peneliti dan sudah sering dibahas dalam konferensi World Trade Organization (WTO) .

Adalah pemberian subsidi kepada sektor private/swasta yang dapat mendorong ekspansi armada perikanan semakin jauh dalam melakukan penangkapan ikan.

(BACA JUGA:Mendaftar di KPU: PKS Salawat, PDI-P Pawai Kebudayaan)

"Serta turut berkontribusi pada semakin besarnya praktik Ilegal, unreported unregulated (IUU Fishing). Adapun bagi nelayan kecil hal ini dikecualikan,” jelasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: