Pria Asal Kebumen dan Lumajang Jadi Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Daring yang Dililit Lakban

Pria Asal Kebumen dan Lumajang Jadi Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Daring yang Dililit Lakban

Ilustrasi penemuan mayat.-Rikhi Ferdian untuk FIN.CO.ID-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Dua Pelaku pembunuhan sopir taksi daring yang mayatnya ditemukan di saluran irigasi dengan kondisi terlilit lakban berhasil ditangkap.

"Kami sudah menangkap dua orang tersangka pelaku pembunuhan itu," kata Kapolres Indramayu AKBP Lukman Syarif, di Indramayu, Selasa 2 Agustus 2022.

(BACA JUGA:Mayat Dilakban, Polisi: Pelaku Teridentifikasi, Sedang Kami Kejar)

Lukman mengatakan dua tersangka yang ditangkap bernama Ashadi alias AS yang berasal dari Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dan Sandra alias S berasal dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Menurutnya, penangkapan kedua tersangka itu setelah pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat yang menemukan mayat tanpa identitas di irigasi Desa Pekandangan, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.

Setelah dilakukan autopsi, kata Lukman, mayat tersebut teridentifikasi atas nama Widodo (45) yang merupakan sopir taksi daring di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

"Tersangka kami bekuk di dua tempat berbeda, satu di Tanjung Priok, Jakarta, dan satunya lagi di Lumajang, Jawa Timur," ujarnya.

(BACA JUGA:Polisi Ungkap Mayat Terlilit Lakban di Indramayu Adalah Korban Pembunuhan)

Lukman mengatakan kedua tersangka sudah merencanakan untuk melakukan pencurian kendaraan korban, dan juga membunuhnya. 

Sebelum melakukan kejahatannya, kedua pelaku sudah membeli lakban, dan juga merencanakan akan membunuh, dan mengambil kendaraan korban untuk dijual.

"Mereka sudah merencanakan untuk membunuh korban, karena sudah mempersiapkan semuanya dengan matang," ujarnya.

Kasatreskrim Polres Indramayu AKP Fitran Romajimah mengatakan kedua tersangka memesan kendaraan korban tanpa melalui aplikasi, karena sebelumnya pernah menggunakan jasanya.

(BACA JUGA:Ini yang Bakal Dilakukan Jerinx Setelah Dinyatakan Bebas dengan Status Cuti Bersyarat)

Hal itu, ujar Fitran, upaya menghilangkan jejak karena memang sudah merencanakan untuk melakukan eksekusi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: