Pertamina Naikkan Harga BBM dan Gas Elpiji, Yan Harahap: Rakyat ‘Terpaksa’ Menerima

Pertamina Naikkan Harga BBM dan Gas Elpiji, Yan Harahap: Rakyat ‘Terpaksa’ Menerima

Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan A Harahap.-Instagram/@yanharahap-

(BACA JUGA:Ini Rencana Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-19 Gugur Pada Piala AFF U-19)

"Harga bahan bakar berlaku mulai 10 Juli 2022," sambung pernyataan tersebut.

Pertamina menyatakan porsi produk Pertamax Turbo dan Dex Series hanya lima persen dari total konsumsi BBM nasional.

Sedangkan, porsi produk elpiji nonsubsidi hanya enam persen dari total komposisi elpiji nasional.

Harga Pertamax Turbo yang sebelumnya dijual Rp14.500 per liter sekarang menjadi Rp16.200 per liter, Pertamina Dex yang semula Rp13.700 kini menjadi Rp16.500 per liter, dan harga Dexlite dari Rp12.950 naik menjadi Rp15.000 per liter.

(BACA JUGA:Timnas Indonesia U-19 Gugur di Piala AFF U-19, Ketum PSSI: Kami Cukup Dirugikan)

Sementara itu, selain BBM, harga elpiji Bright Gas juga naik sekitar Rp2.000 per kilogram.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan alasan kenaikan harga BBM dan elpiji nonsubsidi karena mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.

Pada Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) senilai 117,62 dolar AS atau lebih tinggi 37 persen bila dibandingkan harga pada Januari 2020.

Sementara itu, harga elpiji berdasarkan contract price Aramco (CPA) pada bulan lalu menyentuh angka 725 metrik ton atau lebih tinggi 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun lalu.

(BACA JUGA:FEKDI 2022 Dibuka, Menko Airlangga: Upaya Pemerintah Optimalkan Potensi Ekonomi Digital )

Irto mengklaim meski ada kebijakan penyesuaian harga, namun harga itu masih terbilang kompetitif bila dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan elpiji di Indonesia.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: