Jokowi Jadi Pemimpin Asia Pertama Kunjungi Ukraina, Dikawal 39 Pasukan Khusus

Jokowi Jadi Pemimpin Asia Pertama Kunjungi Ukraina, Dikawal 39 Pasukan Khusus

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).-setkab.go.id-

"Kami latihan terkait dengan bagaimana kira-kira kegiatan ataupun kejadian apa yang harus kami antisipasi," sambungnya.

(BACA JUGA:Kepolisian Bern: Helikopter Terjatuh di Wiriehorn, Sang Pilot Kritis)

Danpaspampres lantas mencontohkan secara teknis pasukannya telah berlatih upaya penyelamatan Presiden manakala terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya di kereta api, stasiun, hingga jalan.

Tri Budi Utomo mengatakan bahwa pIhaknya juga menyiapkan tim penyelamatan yang biasanya tidak ikut serta dalam beberapa kegiatan Presiden. Tim penyelamatan itu akan menggunakan pakaian dinas lapangan TNI.

"Namun, untuk main group-nya (grup utama), kami sendiri tetap penyelamatan dengan meng-cover beliau secara langsung," ujar Tri.

"Nanti kalau seandainya tim penyelamatan punya tugas masing-masing, itu juga sudah kami siapkan," tambahnya.

(BACA JUGA:Keanehan Satu Orang Hilang dalam Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Rajapolah Belum Ditemukan)

Tri menyebutkan secara keseluruhan pihaknya menyiapkan 39 personel yang terdiri atas 10 personel yang masuk dalam tim penyelamatan, 19 personel grup utama, dan 10 personel tim pendahulu yang akan berada lebih dahulu di lokasi.

Paspampres juga telah menyiapkan pelindung kepala atau helm dan rompi untuk Kepala Negara serta delegasi yang mendampingi selama di sana, serta akan menyiapkan senjata khusus untuk perlindungan terhadap Presiden.

"Kami sudah menyiapkan helm, rompi untuk kegiatan di sana. Kami sudah siapkan semuanya," beber Tri.

"Untuk senjata, yang biasanya kami tidak menggunakan senjata laras panjang, dari pihak Ukraina sudah memberi kami keleluasaan untuk membawa laras panjang," lanjutnya.

(BACA JUGA:Mengenang Perjalanan Karir Ronaldinho, dari Juara Piala Dunia hingga Pemenang Ballon d'Or)

Menurut Tri Budi Utomo, pihak Ukraina tidak membatasi jumlah amunisi atau peluru yang boleh dibawa.

"Komunikasi maupun koordinasi dengan KBRI dan mereka (Ukraina) sudah kami lakukan. Selanjutnya nanti tim pendahulu akan ke sana, lebih melekat lagi," jelas Tri.

Adapun Presiden Jokowi diagendakan menumpang kereta api di Kiev. Tri menyampaikan selama di kereta api, pihak militer Ukraina juga akan ikut serta mengawal Presiden Jokowi, namun dengan jumlah yang dibatasi oleh Paspampres.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: