Ternyata, 90 Persen Donatur Pesantren Khilafatul Muslimin Bekasi Menghilang, 200 Santri Dipulangkan

Ternyata, 90 Persen Donatur Pesantren Khilafatul Muslimin Bekasi Menghilang, 200 Santri Dipulangkan

Amir Khilafatul Muslimin Cabang Bekasi Raya Abu Salma-Istimewa-

BEKASI, FIN.CO.ID – Deklarasi Kebangsaan NKRI yang dilaksanakan oleh Yayasan Pendidikan Khilafatul Muslimin wilayah Kota Bekasi di halaman pesantren yang berlokasi di wilayah Pekayon, Bekasi Selatan, Kota Bekasi cukup menyita perhatian.

Amir Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Abu Salma meminta maaf karena sempat merepotkan dan menghebohkan banyak pihak terkait kehadirannya di wilayah Kota Bekasi.

(BACA JUGA:Khilafatul Muslimin Kota Bekasi Deklarasi Masuk NKRI, Berikut Pernyataan Sikapnya)

“Tentunya saya mohon maaf kepada bapak-bapak semua yang hadir karena sedikit merepotkan dengan adanya kami. Dan sekali lagi kami mohon maaf keberadaan kami di sini mungkin menjadi sebuah pemikiran yang lebih,” ungkap Abu Salma saat ditemui di lokasi pesantren, Senin 20 Juni 2022.

Abu Salma menerangkan, pihaknya telah memulangkan kurang lebih 200 santri ke wilayah masing-masing.

Meski saat ini masih ada beberapa santri yang masih tinggal di pesantren karena ada hubungan dengan pengurus pesantren.

“Kenapa kami pulangkan, karena memang mengingat pendanaan kemarin yang tidak bisa kita duga, kurang lebih 90 persen donatur memang hilang terkait dengan berita dan persoalan yang menguji kami di Khilafatul Muslimin,” ucapnya.

(BACA JUGA:Camat Bekasi Selatan Panggil Pengurus Yayasan Khilafatul Muslimin, Minta Kibarkan Bendera Merah Putih)

Pihaknya juga berharap dengan adanya deklarasi, Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi membantu perizinan legalitas pendidikan agar benar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh prosedur pemerintah.

Selain itu Abu Salma juga memohon kepada seluruh pihak terkait termasuk para ulama dan tokoh agama untuk memonitoring aktivitas pembelajaran serta kurikulum pesantren, sehingga ke depannya tidak terjadi perbedaan pemahaman satu sama lain.

“Kami memohon kepada para ulama dan tokoh agama untuk memonitoring kami dalam pembelajaran kurikulum, sehingga tidak terjadi miss komunikasi dan tidak terjadi bahwasanya Khilafatul Muslimin terindikasi radikal terorisme yang diduga pada umumnya,” tuturnya.

Mengenai penarikan kembali para santri yang sebelumnya sudah di pulangkan ke wilayahnya masing masing oleh pengurus pesantren, Abu Salma masih menanti keputusan dari pihak Pemerintah Kota Bekasi dan jika sudah di izinkan pengurus akan kembali menjemput santri kembali ke pesantren. (Tuahta Simanjuntak)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: