Dirut PLN Beberkan Alasan Tarif Listrik Golongan Industri dan Bisnis Tidak Berubah

Dirut PLN Beberkan Alasan Tarif Listrik Golongan Industri dan Bisnis Tidak Berubah

Dirut PLN Darmawan Prasodjo.-PLN-

JAKARTA, FIN.CO.ID- PT PLN Persero mengukapkan alasan untuk tidak adanya perubahan tarif listrik bagi pelanggan industri dan bisnis.

Langkah PLN untuk tidak ada perubahan tarif listrik bagi industri dan bisnis untuk menjaga kelestarian aktifitas dalam menopang perekonomian nasional.

Kebijakan PLN sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dalam menjaga ekonomi nasional pasca pandemi covid-19

(BACA JUGA:Penutupan Lab Swasta Penyedia PCR di PLBN Entikong Tak Pengaruhi Aktivitas PPLN Masuk RI)

(BACA JUGA:PLN Ungkap Tarif Listrik Indonesia Termurah Kedua Se-Asia Tenggara, Jauh di Bawah Singapura Filipina)

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.

"Arahan Presiden jelas, tidak ada perubahan bagi tarif listrik untuk industri dan bisnis dalam skala daya apapun yang terpasang. Ini bentuk kepedulian pemerintah agar ekonomi nasional yang ditopang industri dan bisnis tetap berjalan dengan sangat koko," ucap Darmanawa pada Sabtu 18 Juni 2022.

Vice Presiden Komunikasi Korportat PLN, Gregorius Adi Trianto jelaskan ada dua sektor terbagi atas beberapa golongan. Dalam sektor bisnis terbagi B1, B2 dan B3

Bagi pelanggan B1 Adalah pemilik ruko, toko, dan bangunan yang dijadikan usaha, dengan daya di bawah 6.000 volt Ampere (VA).

Pelanggan B1 masuk dalam kategori pelanggan yang menerima subsidi listrik dari pemerintah.

(BACA JUGA:Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN dan BNI Berkolaborasi Memperluas Jangkauan SPKLU)

Adi Trianto meneruskan, B2 dan B3 adalah sektor bisnis besar yang mencakup ranah retail dengan daya 6.600 VA sampai 200 kilo Volt Ampere (KVA). 

Untuk pelanggan masuk kategori B2 dengan daya 6.600-200 KVA meliputi pabrik tekstil, bisnis pergudangan dan  penyimpanan, bisnis pengolahan dan pengawetan, dan sebagainya.

Untuk kategori B3 dengan daya di atas 200 KVA, misalnya apartemen hotel dan pusat perbelanjaan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: