Densus Tembak Mati dr Sunardi, Mustofa: Dia Syahid, Semoga Allah Jaga Dokter-Dokter Kita

Jumat 11-03-2022,14:50 WIB
Reporter : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

JAKARTA, FIN.CO.ID- Politikus Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya ikut mengomentari meninggalnya dr Sunardi ditembak Densus 88 di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu, 9 Maret 2022 malam.

Mustofa mengatakan, ada banyak dokter di Sukoharjo. Dia berhadap agar mereka tidak menjadi target Densu 88 selanjutnya.

"Semoga Allah jaga dokter-dokter kita. Di Sukoharjo ada dua dokter senior yang mungkin dibidik. Satu almarhum dr. Sunardi, sudah syahid. Satunya lagi masih aktif berjihad menjadi Direktur Klinik PKU Muhammadiyah. Insya Allah beliau baik-baik saja. Mohon doa ya," ujar Mustofa melalui akun Twitter-nya, Jumat 11 Maret 2022.

(BACA JUGA:Kondisi Terakhir dr Sunardi Dibongkar, Warganet Ragukan Perlawan: Beliau Solat Saja Duduk Pakai Kursi)

dr Sunardi diketahui sedang menderita sakit stroke. Para kerabatnya sempat melayat, mengakui almarhum yang juga penulis buku itu, selalu menggunakan mobil pribadi karena kakinya sedang sakit.  Almarhum juga salat menggunakan kursi. 

Mustofa Nahrawardaya lalu menyindir buzzer yang mendukung Densus menembak dr Sunardi yang dianggap sedang setengah lumpuh. 

"Soal kursi, mungkin bisa dibantah oleh gerombolan #buzzeRp. Bahwa, penggunaan kursi saat shalat, hanyalah aksi kecoh mengecoh. Agar orang lain mengira almarhum, lagi sakit. Untuk alibi terkait terorisme, boleh pakai apa saja. Namanya juga Buzzer," sindir Mustofa.

(BACA JUGA:Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris Dokter Sunardi, Polri Angkat Suara, Bakal Menindak Jika Ada Pelanggaran)

Pria berkepala pelontos ini kemudian mengungkapkan satu hadis Nabi tentang dosa membunuh orang.

Rasulullah bersabda: 'Hal yang pertama kali akan dihisab yang berkaitan dengan hak antar manusia pada hari kiamat adalah tentang darah.”  (HR. Muslim). Berhati-harilah, jangan mudah membunuh orang!" ungkapnya. 

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, petugas terpaksa melepaskan tembakan akibat dr Sunardi melakukan perlawanan dan membahayakan jiwa saat hendak ditangkap di Jalan Bekonang, Sukoharjo, sekitar pukul 21.15 WIB. 

(BACA JUGA:Helmi Felis Ngotot Minta Densus 88 Bubar: Teroris Muncul Ketika Presidennya Megawati!)

"Adapun saat penangkapan saudara SU melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

Ramadhan mengatakan saat penangkapan, Sunardi melakukan perlawanan secara agresif. Ia bergerak menggunakan mobil dan tak mengindahkan peringatan yang diberikan aparat.

Kategori :