FIN.CO.ID - Sebuah kampung yang dihuni warga muslim Rohingya siserang tentara Myanmar. Akibatnya belasan warga Rohingya tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Menurut Ro Nay San Lwin, aktivis hak asasi manusia menyebut serangan artileri tentara Myanmar di barat negara bagian Rakhine.
Ro Nay San Lwin yang merupakan salah satu pendiri Koalisi Rohingya Merdeka, menyebut militer Myanmar membidik masyarakat yang tinggal di desa Buthidaung Tsp di Danau Hpon Nyo dalam dua hari terakhir.
“Belasan warga Rohingya TERBUNUH & puluhan lainnya luka-luka dalam dua hari. Militer Myanmar menembakkan artileri ke desa Buthidaung Tsp di Danau Hpon Nyo di negara Bagian Rakhine pada Kamis dan Jumat,” kata Lwin pada X pada Sabtu, 27 januari 2024.
“Di tengah pertempuran antara Tentara Arakan dan militer Myanmar, korban penduduk Rohingya banyak sekali dan menjadi sasaran,” katanya menambahkan.
Pada 2017, eksodus massal warga Rohingya dipicu oleh aksi brutal militer Myanmar terhadap minoritas Muslim di negara Asia Tenggara tersebut.
BACA JUGA:
- Polisi Tetapkan Dua Orang Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh
- Pengungsi Rohingya di Aceh Capai 1.478 Orang, Pemerintah Cari Solusi, Ada Opsi Ditampung di Pulau Galang
Sejak itu, sekitar 1,2 juta orang Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh untuk hidup dalam situasi genting di kamp pengungsi terbesar di dunia di Cox's Bazar.
Saat ini, setidaknya terdapat tiga kelompok etnis bersenjata, yang bersatu di bawah Aliansi Persaudaraan. Sejak akhir Oktober mereka bertempur melawan rezim junta untuk menguasai bagian utara Myanmar.
Myanmar berada diperintah junta sejak Februari 2021. Militer negeri itu yang dikenal sebagai Tatmadaw, menghadapi perlawanan sengit dari berbagai kelompok etnis di banyak wilayah di negara mayoritas Buddha tersebut.