Sulap Sampah Jadi Listrik, PLN Group Gandeng Pemda Cilegon Bangun BBJP Plant Terbesar di Indonesia

Selasa 29-11-2022,16:10 WIB
Reporter : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

CILEGON, FIN.CO.ID -- PT PLN (Persero) melalui subholding PT PLN Indonesia Power menggandeng Pemerintah Kota Cilegon meresmikan pengoperasian pabrik Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) terbesar dan pertama di Indonesia yang berlokasi di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Cilegon Banten.

BBJP Plant akan menyerap 30 ton sampah segar setiap hari untuk diolah menjadi bahan bakar pengganti batu bara ( co-firing) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya 8.

BACA JUGA:PLN Dukung MKI Sinergikan Para Pemangku Kepentingan untuk Percepat Transisi Energi

BACA JUGA: Pastikan Pasokan Gas Pembangkit, PLN Teken Kerja Sama dengan 4 Pemasok

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, melalui kerja sama ini PLN membantu Pemkot Cilegon mengurangi sampah kota dan karena BBJP Plant ini dioperasikan langsung oleh BUMD maka mampu memberikan nilai tambah melalui penyerapan tenaga kerja lokal.

“PLN bersama seluruh entitasnya siap menjadi yang terdepan memimpin transisi energi, membawa Indonesia lebih bersih demi generasi mendatang. Sampah yang dulunya berserak kini diolah menjadi rupiah, ratusan tenaga kerja turut serta menjadi bagian dalam rantai pasok ini,” ujar Darmawan saat meresmikan TPSA Bagendung di Cilegon, Selasa 29 November 2022.

Darmawan mengungkapkan, program pemanfaatan sampah menjadi energi di Cilegon ini menjadi yang terbesar dan mampu mengurangi tumpukan sampah sebesar 30 ton per hari atau 9.000 ton per tahun. 

Sementara bagi PLN, kehadiran BBJP Plant ini membantu perseroan mendapatkan kepastian pasokan biomassa untuk bahan baku co-firing dan bisa menghemat ongkos produksi karena bisa memproduksi biomassa secara mandiri.

BACA JUGA:Komisi VI DPR RI Apresiasi PLN Realisasikan PMN Untuk Program Listrik Desa

BACA JUGA:Serap Emisi 5,5 Juta ton CO2, PLN Tanam Lebih dari 1,47 Juta Pohon

“Program pemanfaatan sampah menjadi energi di Cilegon saat ini menjadi yang terbesar. Namun kami telah menyiapkan pilot plant dengan 5 ton per hari di Medan dan Balikpapan, dimana totalnya ada 5 lokasi,” ungkapnya.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menuturkan sebagai subholding di sisi hulu sistem kelistrikan di Indonesia, PLN Indonesia Power tak hanya mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT), namun juga berkomitmen dalam pengembangan pengelolaan sampah menjadi energi.

“Dengan metode biodrying PLN Indonesia Power telah melakukan riset terkait pengolahan sampah menjadi bahan bakar sejak tahun 2018. Nantinya BBJP ini untuk co firing pada PLTU, dengan kata lain sampah di TPSA Bagendung ini akan diolah menjadi biomassa substitusi batu bara sebagai bahan bakar di PLTU,” terangnya.

Kedepannya instalasi BBJP Bagendung akan terus dikembangkan menjadi kapasitas 300 ton per hari dan PLTU Suralaya sebagai pembelinya.

Kategori :