Catatan Dahlan Iskan . 18/05/2025, 06:00 WIB
Saya tidak punya teman di Syria. Satu-satunya orang Syria yang saya kenal adalah mahasiswa di Qingdao itu. Sama-sama salat Jumat di provinsi Shandong itu. Tapi kami sulit berkomunikasi. Ia baru belajar bahasa Mandarin. Tidak bisa bahasa Inggris. Bahasa Arab saya terbatas.
Dari keterbatasan itu saya tahu: ia berasal dari kota Aleppo. Ia tidak paham politik tapi tahu bahwa Syria punya presiden baru, Ahmad Sharaa. Ia berharap Syria bisa damai dan maju.
Tentu saya membaca banyak media. Kesan saya: gerak tubuh Ahmad Sharaa di depan Trump seperti itu mencerminkan masa remajanya. Oleh tetangganya, Ahmad Sharaa dikenal sebagai pemuda pemalu, pendiam, dan jarang keluar rumah. Kuliahnya pun di bidang media, lalu pindah ke ilmu kesehatan.
Keluarga Ahmad Sharaa juga kelas menengah semua. Ia empat bersaudara, laki-laki semua. Salah satunya seorang dokter, lulusan Rusia. Lalu kawin dengan gadis Rusia: Tatiana Zakirova. Sang kakak, Maher al-Sharaa, kini gabung ke pemerintahan adiknya.
Seorang kakak lagi jadi ahli hukum ekonomi. Doktor. Sedang kakak sulungnya seorang pekerja IT di Mesir.
Mungkin kekaleman Ahmad Sharaa justru menjadi kekuatan kepemimpinannya. Di tengah bambu-bambu yang kaku diperlukan bambu yang lentur.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 17 Mei 2025: Sehat Rakus
bagus aryo sutikno
Kalau korek api disebut SENPI, itu senjata andalan temanku. Kemana2 bawa walau tak punya rokok. Korbannya dah banyak. Kwkwkwkwkw
djokoLodang
-o-- Selingan--Intermezzo Di sebuah paroki kecil di pedesaan, tinggal lah seorang pendeta dan beberapa biarawati. Suatu hari, salah seorang biarawati senior memperhatikan bahwa permadani di gereja mulai usang. Da pergi menemui pendeta dan berkata, "Pastor, saya rasa permadani Anda perlu segera diganti." Pastor menyatakan bahwa biarawati itu sudah cukup lama tinggal di sana untuk menyebut properti gereja sebagai 'milik kami', bukan 'milik Anda.' Beberapa hari kemudian, biarawati yang sama itu menyadari bahwa pagar tanaman perlu dipangkas. Ia kembali menemui pendeta dan berkata, "Pastor, saya perhatikan bahwa pagar tanaman Anda... maksud saya pagar tanaman kita perlu dipangkas." Pastor mengangguk dan bertanya apakah dia melihat jam tangan miliknya yang hilang. Biarawati itu berkata tidak, tetapi meyakinkannya bahwa dia akan berusaha mencarinya. Esoknya paroki menerima kabar bahwa uskup akan datang berkunjung. Seluruh paroki sibuk mempersiapkan gereja untuk kunjungan tersebut. Tepar pada saat kedatangan uskup, biarawati yang sama turun dari tangga depan sambil berteriak, "Pastor! Pastor! .... Saya barusan menemukan jam tangan Anda". "Hebat sekali. Anakku. Di mana kamu menemukannya?" Setelah menyapa uskup, biarawati itu menoleh ke pendeta dan berkata, "Saya menemukannya di bawah tempat tidur kita." --0-
Alexs
Bukannya yang di sini juga sama, sudah menerapkan yang namanya 3D ( Delay, Deny dan Defend ). Tunda dulu, tolak kalau bisa, bertahan dalam negosiasi dan tuntutan. Cara-cara yang sama yang diterapkan perusahaan asuransi. Untuk sosialnya ya nanti dulu lah nomer yang kesekiannya. Yang penting pegawainya sejahtera, merasa uang yang dikumpulkan dan dikembangkan itu menjadi hak perorangannya. Padahal uang itu ada unsur dipaksa agar kita mbayar bulanannya. Terlambat bayar maka otomasis akan diblok dalam pelayanan kesehatan. "Maaf bapak/ibu....selesaikan dulu tunggakan bulanannya, baru kami bisa layani". Nah itu......
Umar Sidik
Asuransi bukan berasal dari kata ASU RANSI, bukan juga dari kata ANGSURAN SIH.. ????
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com