Jonan Vatikan

fin.co.id - 26/04/2025, 05:54 WIB

Jonan Vatikan

Ignasius Jonan bersama Paus Fransiskus semasa hidup.--

"Holy Father, when do you plan to visit Indonesia?" tanya Jonan pada Sri Paus.

Setiap itu pula Sri Paus selalu mengatakan akan mempertimbangkannya. Yakni setelah melihat keadaan kesehatannya. "Dari situ saya berkesimpulan beliau benar-benar ingin ke Indonesia," ujar Jonan.

Selesai dari tugas sebagai menteri ESDM Jonan pamitan ke beberapa duta besar. Termasuk Duta Besar Vatikan, Mgr Piero Pioppo. Saat itulah sang duta besar mengatakan: mungkin saja Jonan akan diminta membantu persiapan kunjungan Sri Paus ke Indonesia.

Jonan menyanggupinya dengan sepenuh hati. "Saya siap untuk bangsa dan untuk gereja, seperti yang dikatakan oleh pahlawan nasional Uskup Agung Soegijapranoto: 100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia," ujar Jonan.

Selepas Covid, Jonan mendapat kesempatan lagi bertemu Sri Paus. Bahkan kali itu bersama seluruh keluarga besarnya: istri, anak, mertua, adik, ipar, keponakan. Jonan begitu terharunya. "Siapalah saya ini. Bisa dapat kesempatan bertemu Sri Paus," tulisnya merendah.

Waktu itu Jonan dan keluarga diterima Sri Paus di ruang perpustakaan pribadi: Biblioteca del Palazzo Apustolico. Di ruang itulah Sri Paus biasa menerima tamu-tamu negara. Termasuk ketika menerima Presiden Joe Biden dan Presiden Donald Trump.

Tahun 2024 Jonan dipanggil Duta Besar Takhta Suci Vatikan di Jakarta.

Di awal 2020 sebenarnya Jonan pernah diundang untuk rapat persiapan kunjungan Sri Paus ke Indonesia. Namun tiba-tiba muncul Covid-19. Begitu parah. Begitu lama. Sampai Jonan sudah tidak berharap lagi atas kunjungan itu.

Tibalah saatnya, di awal Januari 2024, Jonan dipanggil oleh duta besar Vatikan dan pimpinan Gereja Katolik di Indonesia. Ternyata itu rapat untuk mempersiapkan rencana kunjungan Sri Paus di tahun 2024.

Rencana kunjungan itu pun dikonsultasikan kepada Presiden Joko Widodo –melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Akhirnya dengan segala persiapan yang luar biasa kunjungan itu terjadi. Tidak ada masalah di pemerintah, masyarakat dan gereja Katolik di Indonesia.

Beliau pun mendarat di Bandara Soekarno-Hatta 3 September 2024.

"Air mata saya berlinang saat menyambut beliau di apron bandara," ujar Jonan. Menteri Agama, Kardinal Ignatius Suharyo, dan Duta Besar Vatikan ikut menyambut Paus.

Selama kunjungan 4 hari dan 3 malam itu Sri Paus menghadiri 11 acara. Ada tujuh acara publik yang diliput media serta empat acara privat yang tidak diliput media. Salah satunya peresmian simbolis patung Yesus terbesar yang ada di Samosir, dekat Danau Toba.

"Bagi saya, memimpin sebuah panitia kunjungan Paus adalah kesempatan sekali seumur hidup. Mengapa? Kunjungan Paus terakhir ke Indonesia di tahun 1989 atau 35 tahun yang lalu!" tulisnya.

Afdal Namakule
Penulis