fin.co.id – PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) menegaskan komitmennya dalam mendukung hilirisasi mineral Indonesia dengan melanjutkan dua proyek strategis utama pada 2025. Kedua proyek ini, yang mencakup pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV Battery) dan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, diharapkan mampu mempercepat nilai tambah komoditas nikel dan bauksit yang dikelola perusahaan.
Sekretaris Perusahaan ANTAM, Syarif Faisal Alkadrie, mengungkapkan bahwa proyek-proyek ini memiliki peran vital dalam mendukung program hilirisasi nasional. ANTAM berencana menyelesaikan sejumlah milestone penting pada kedua proyek tersebut sepanjang 2025.
"Pada 2025, ANTAM akan fokus pada penyelesaian tahap penting dari proyek pengembangan ekosistem EV Battery dan SGAR Mempawah, sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung peningkatan nilai tambah mineral Indonesia," jelas Faisal di Jakarta.
Proyek EV Battery: Mendorong Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Dalam proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik, ANTAM telah mencapai berbagai pencapaian signifikan hingga September 2024. Beberapa di antaranya meliputi perizinan, persiapan pendanaan, dan pekerjaan awal. Langkah-langkah tersebut menjadi fondasi penting dalam mempersiapkan konstruksi proyek yang diharapkan rampung sesuai target.
Baca Juga
- BUMN Hadir di INACRAFT 2025: Mendorong UMKM Naik Kelas, Memajukan Ekonomi Kreatif Indonesia
- Keandalan Listrik Meningkat, PLN Catat Penurunan Durasi dan Frekuensi Gangguan di 2024
Faisal menambahkan bahwa ANTAM akan terus mengejar milestone berikutnya untuk memastikan kelancaran proyek hilirisasi nikel. Sinergi dengan anak perusahaan, seperti PT Gag Nikel, serta pembelian 30% saham PT Jiu Long Metal Industry pada Oktober 2024, semakin memperkuat pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
"Sinergi ini memungkinkan kami mendukung percepatan pengembangan ekosistem EV Battery, serta memperkuat posisi ANTAM di industri mineral global," ujar Faisal.
SGAR Mempawah: Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery yang Meningkatkan Rantai Pasok Aluminium Nasional
Pada komoditas bauksit, ANTAM melanjutkan pembangunan proyek SGAR Mempawah melalui PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI), hasil kerja sama dengan Inalum. Proyek ini memasuki fase penting pada September 2024 dengan dimulainya injeksi bauksit perdana sebagai bagian dari tahap commissioning.
Faisal mengungkapkan bahwa saat ini fokus ANTAM adalah mengoptimalkan proyek agar target-target berikutnya dapat tercapai sesuai dengan rencana. SGAR Mempawah diharapkan mulai beroperasi secara komersial pada semester pertama 2025 dan menjadi bagian integral dalam memperkuat rantai pasok aluminium di Indonesia.
"Proyek SGAR Mempawah merupakan langkah strategis dalam mendukung hilirisasi bauksit dan memastikan kontribusi signifikan terhadap sektor mineral Indonesia," tambah Faisal.
Baca Juga
- Tegas! Mentan Amran Tekankan Pentingnya Meritokrasi dan Antikorupsi
- Dukung Swasembada Pangan, Brantas Abipraya Tuntaskan Irigasi Jengkol di Subang Tepat Waktu
Komitmen ANTAM untuk Mendukung Perekonomian Nasional
Melalui kedua proyek strategis ini, ANTAM berharap dapat memberikan kontribusi optimal bagi Indonesia, khususnya dalam mendukung semangat kerja 100 hari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Komitmen perusahaan terhadap hilirisasi mineral tidak hanya berfokus pada peningkatan nilai tambah komoditas, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Kami yakin, melalui inovasi dan sinergi strategis, ANTAM dapat menjawab tantangan global sekaligus memanfaatkan potensi sektor pertambangan Indonesia untuk kesejahteraan bangsa," pungkas Faisal. (*)