fin.co.id – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa penyeberangan di seluruh Nusantara.
Salah satu upaya strategis terbaru adalah merelokasi lintasan operasional antara KMP Temi dan KMP Erana, yang resmi berlaku sejak Rabu (1/1).
Kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas layanan penyeberangan serta mendukung percepatan pembangunan ekonomi di wilayah Ambon dan sekitarnya.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa relokasi ini telah melalui analisis komprehensif terhadap kebutuhan masyarakat, kondisi lintasan, serta karakteristik masing-masing armada.
Baca Juga
- Gubernur Banten Terpilih Andra Soni Baca UUD 1945 Tanpa Teks, Prabowo: Ini Luar Biasa
- Penuh Semangat dan Suara Lantang, Gubernur Banten Terpilih Andra Soni Baca UUD Tanpa Teks di HUT Gerindra ke 17
"Kami bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Provinsi Maluku untuk memastikan keputusan ini tepat sasaran. Tujuannya adalah memastikan kapasitas kapal dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasional di setiap lintasan," ujar Shelvy.
Dalam lima tahun terakhir, KMP Erana menghadapi tantangan finansial di lintasan Tual-Tam-Mangur-Larat-Kaimana-Fakfak-Lobo akibat rendahnya intensitas pergerakan penumpang dan kendaraan.
Sebaliknya, KMP Temi yang melayani lintasan Hunimua–Waipirit sering kali mengalami keterbatasan kapasitas, terutama saat musim puncak. Dengan pertukaran lintasan ini, ASDP berupaya mengoptimalkan pemanfaatan kedua kapal agar lebih efisien dan sesuai kebutuhan.
Baca Juga
- KPK Menang Praperadilan, Kapan Hasto Dipanggil?
- Arahan Menteri Nusron kepada Jajarannya dalam Rapat Pimpinan: Jangan Sampai Terpengaruh oleh Opini Publik
Shelvy menambahkan bahwa KMP Erana, yang memiliki kapasitas hingga 25 unit kendaraan, kini lebih cocok untuk melayani tingginya mobilitas masyarakat di lintasan Hunimua–Waipirit.
Kapal ini juga akan dimanfaatkan sebagai armada cadangan di lintasan Galala–Namlea saat kapal lain menjalani docking tahunan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memastikan kelancaran layanan kepada pengguna jasa.
Di sisi lain, KMP Temi, dengan kapasitas angkut 16 unit kendaraan, kini beroperasi di lintasan Tual yang memiliki karakteristik kebutuhan berbeda. "Penempatan KMP Temi di wilayah Tual diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mendukung mobilitas masyarakat sekaligus memberikan pelayanan yang lebih aman dan nyaman," tambah Shelvy.
Selain itu, relokasi ini juga mencerminkan komitmen ASDP untuk mendukung pengembangan konektivitas dan distribusi logistik di kawasan timur Indonesia.
Dengan peningkatan kapasitas di lintasan Hunimua–Waipirit, ASDP tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat setempat tetapi juga memperkuat perannya dalam mendukung distribusi barang dan jasa yang berdampak positif pada ekonomi lokal.
Adapun pola operasi kedua kapal ini telah disesuaikan untuk memastikan efisiensi waktu dan kenyamanan pengguna jasa. KMP Erana melayani lintasan Hunimua–Waipirit dengan pola empat hari operasi dan satu hari istirahat.