fin.co.id - Asma pada anak jadi salah satu isu kesehatan yang nggak boleh dilewatin begitu aja. Penyakit ini ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan yang bikin anak kesulitan buat bernapas.
Selain ngaruh ke aktivitas harian, asma juga bisa jadi ancaman serius kalo nggak ditangani dengan baik. Nah, IDI Brebes ngingetin para orang tua buat lebih peka sama gejala asma dan pentingnya penanganan dini.
Gejala Asma yang Harus Diwaspadai
Menurut IDI Kabupaten Cilacap, asma pada anak sering muncul di usia 13-14 tahun. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi asma di kelompok usia ini mencapai 6-7 persen. Jadi, kamu sebagai orang tua harus ngerti gejala-gejala yang sering muncul. Berikut beberapa tanda yang perlu diperhatiin:
-
Sering Batuk
Kalo anak kamu sering batuk, terutama di malam hari atau abis olahraga, ini bisa jadi tanda asma. Batuknya biasanya nggak disertai demam dan cenderung berlangsung lama.
-
Sesak Napas dan Sulit Bicara
Anak-anak yang kena asma sering ngalamin sesak napas. Kalo parah, mereka bahkan susah buat ngomong.
-
Mudah Lelah dan Sulit Tidur
Baca Juga
Asma sering bikin tidur anak terganggu karena gejalanya kambuh di malam hari. Mereka juga jadi gampang capek di siang harinya.
-
Kulit Pucat atau Kebiruan
Gejala ini muncul saat serangan asma parah. Kulit, kuku, atau bibir anak bisa terlihat pucat atau kebiruan karena kurang oksigen.
Obat yang Direkomendasikan untuk Anak dengan Asma
Untuk ngurangi gejala asma, ada beberapa obat yang biasa direkomendasiin. Tapi ingat, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter, ya! Berikut beberapa contohnya:
-
Ventolin Inhaler
Obat ini mengandung Salbutamol yang bekerja dengan merangsang reseptor beta-2 adrenergik di otot bronkus. Efeknya bikin saluran napas jadi lebih rileks.
-
Montelukast
Obat ini membantu melemaskan otot-otot di saluran napas dan mengurangi respons tubuh terhadap pemicu asma.