Trump Ancam Tarif 100 Persen ke BRICS, China Tanggapi Dengan Keras: Apa Dampaknya Bagi Ekonomi Dunia?

fin.co.id - 04/12/2024, 08:15 WIB

Trump Ancam Tarif 100 Persen ke BRICS, China Tanggapi Dengan Keras: Apa Dampaknya Bagi Ekonomi Dunia?

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian (Antara)

Di bawah kepemimpinan Rusia yang menjabat sebagai ketua bergilir BRICS pada 2024, blok ini semakin memperkuat tujuannya untuk memperkenalkan alternatif selain dolar dalam transaksi global.

Tarif 100 Persen Trump: Bukan Sekadar Ancaman Ekonomi, Tapi Gejolak Global

Ancaman tarif 100 persen yang dilontarkan oleh Trump bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang geopolitik global. BRICS yang semakin kuat dan berkembang tentu menantang dominasi ekonomi Amerika Serikat, dan Trump melihat ini sebagai ancaman langsung terhadap kepentingan AS.

Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah: Apakah langkah Trump ini akan memperburuk ketegangan global, atau justru mempercepat transisi dunia menuju sistem keuangan yang lebih terdiversifikasi dan bebas dari dominasi dolar AS?

Jika BRICS berhasil memperkenalkan mata uang alternatif yang dapat diterima luas dalam perdagangan internasional, dampaknya bisa sangat besar bagi ekonomi global.

Negara-negara berkembang yang selama ini bergantung pada dolar AS dalam transaksi internasional dapat beralih ke mata uang yang lebih stabil dan lebih adil bagi ekonomi mereka.

Namun, langkah tersebut juga berisiko menimbulkan konflik ekonomi dengan negara-negara besar seperti AS, yang sangat bergantung pada status dolar sebagai mata uang cadangan dunia.

Menghadapi Masa Depan Ekonomi Global

Dengan ketegangan yang semakin memanas antara AS dan BRICS, dunia kini menyaksikan perubahan besar dalam lanskap ekonomi internasional. Terlepas dari ancaman Trump, BRICS semakin mantap dalam melangkah menuju sistem keuangan yang lebih inklusif, dengan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Bagi banyak negara berkembang, ini adalah peluang emas untuk mengurangi ketergantungan pada ekonomi AS yang sering kali tidak menguntungkan bagi mereka.

Namun, ancaman tarif 100 persen dari Trump mengingatkan kita bahwa perubahan besar ini tidak akan terjadi tanpa perlawanan. Sementara itu, dunia terus menanti apakah BRICS akan tetap maju dengan rencana mata uang alternatifnya, ataukah tekanan dari AS akan memaksa mereka untuk mundur. (Antara)

Sigit Nugroho
Penulis