fin.co.id – Dunia transportasi tol Indonesia memasuki era baru dengan harapan besar dari pengintegrasian sistem aplikasi jalan tol. Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, mengungkapkan harapannya agar aplikasi yang digunakan oleh berbagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), seperti Jasa Marga, Astra Infra, dan lainnya, dapat terintegrasi menjadi satu platform yang lebih efektif dan memudahkan pengguna jalan tol.
Saat berkunjung ke Command Center JMTO (Jasa Marga Tollroad Operator) di Jatiasih, Bekasi, Diana mengungkapkan kegembiraannya melihat kemajuan yang telah dicapai, namun ia juga menekankan bahwa masih ada tantangan besar dalam hal koordinasi antar BUJT.
"Saya baru pertama kali melihat langsung, dan ini informasi baru bagi saya. Mudah-mudahan nanti kita bisa mengundang masing-masing pihak dari BUJT untuk duduk bersama, mengintegrasikan software mereka agar bisa saling terhubung. Dengan integrasi yang baik, informasi yang diterima pengguna jalan tol bisa lebih mudah, lebih cepat, dan lebih akurat," kata Diana, Rabu, 20 November 2024.
Pernyataan tersebut mengindikasikan keinginan pemerintah untuk mempermudah pengalaman pengemudi tol di seluruh Indonesia, yang saat ini masih menghadapi kesulitan dalam hal menggunakan beberapa aplikasi berbeda saat melintasi berbagai ruas tol yang dikelola oleh BUJT yang berbeda.
Dengan adanya integrasi, pengemudi hanya perlu menggunakan satu aplikasi untuk seluruh jaringan tol di Indonesia, tanpa perlu berpindah-pindah aplikasi, yang pastinya akan sangat memudahkan mobilitas pengguna.
Usai mengunjungi Command Center JMTO, Diana melanjutkan perjalanan ke Rest Area KM 102 A Tol Cipali, di mana ia berbincang lebih lanjut mengenai kemungkinan pengintegrasian aplikasi yang lebih luas.
Ia mendapat informasi dari Astra Infra dan Jasa Marga bahwa integrasi aplikasi tersebut bukanlah hal yang mustahil. "Tadi sudah disampaikan oleh Astra, dan kita juga bertanya kepada Jasa Marga, apakah ini sudah bisa diintegrasikan atau belum. Ternyata, jawabannya sudah bisa. Sekarang tinggal bagaimana kita mengkoordinasikan ini semua agar terintegrasi dengan baik," tambahnya.
Baca Juga
Dalam sistem jalan tol yang terpisah-pisah berdasarkan pengelolaannya, setiap BUJT seperti Jasa Marga dan Astra Infra mengembangkan aplikasi yang berbeda untuk memudahkan pembayaran dan akses informasi.
Hal ini kadang membingungkan pengguna jalan tol, yang harus berganti aplikasi sesuai dengan pengelola jalan tol yang mereka lewati. Pengintegrasian sistem aplikasi ini diharapkan akan menyatukan berbagai sistem yang ada, sehingga pengguna bisa mengaksesnya dengan lebih praktis dan efisien, baik untuk pembayaran tol, informasi lalu lintas, ataupun fitur lainnya.
Diana mengungkapkan bahwa koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat, termasuk Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan semua BUJT, sangat penting agar sistem aplikasi jalan tol Indonesia menjadi satu kesatuan yang solid.
"Ini tinggal masalah koordinasi. BPJT akan berperan dalam menyatukan sistem ini, dan saya rasa Astra Infra sudah siap untuk berkoordinasi. Semoga semua BUJT lainnya juga bisa ikut serta," kata Diana optimis.
Jika rencana ini terwujud, Indonesia akan memiliki sistem jalan tol yang lebih modern dan efisien, di mana pengguna hanya perlu mengunduh satu aplikasi jalan tol yang dapat digunakan di seluruh jaringan tol di Indonesia.
Selain itu, pengemudi akan mendapatkan informasi yang lebih cepat dan tepat mengenai kondisi lalu lintas, waktu tempuh, dan kemacetan yang mungkin terjadi. Inovasi ini tentu saja akan sangat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik dan efisiensi transportasi di seluruh negeri.
Sebagai langkah awal, Diana Kusumastuti berharap bahwa rencana pengintegrasian aplikasi ini dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat, terlebih dengan semakin meningkatnya volume kendaraan yang melintasi jalan tol, terutama pada momen-momen libur panjang dan arus mudik.
Penggunaan aplikasi yang terintegrasi ini akan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan jaringan tol di Indonesia.