News . 06/11/2024, 21:11 WIB

Prabowo ke Luar Negeri, Pengamat Ingatkan Aparat Keamanan dan Intelijen Waspada Gejolak Politik Nasional

Penulis : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

fin.co.id  - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, mengingatkan para aparat keamanan dan intelijen untuk mewaspadai gerakan-gerakan yang berpotensi merongrong pemerintahan Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, aksi-aksi tersebut bisa terjadi selama Presiden Prabowo melakukan lawatan ke luar negeri. Oleh karena itu, Ujang mengingatkan agar aparat keamanan, baik Polri, TNI, maupun intelijen, dapat mengantisipasi segala bentuk ancaman tersebut.

“Bagaimanapun juga, negara ini harus kita jaga. Kalau ada indikasi gerakan ke arah sana, ya tentu memperkuat aparat intelijen dan keamanan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi,” ujar Ujang, Rabu 6 November 2024.

Ujang menambahkan, semua elemen bangsa harus menjaga kedaulatan negara. Tidak boleh ada pihak yang mencoba merongrong atau mengganggu stabilitas dalam negeri, apalagi pemerintahan Prabowo – Gibran sudah memulai pemerintahan dengan baik.

“Kita sebagai anak bangsa sebenarnya harus menjaga kondusivitas. Ketika presiden lawatan ke luar negeri, tidak boleh ada manuver-manuver yang merongrong kedaulatan dan mengganggu stabilitas politik,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ujang mengatakan, meskipun tugas tersebut menjadi tanggung jawab pihak keamanan, ia yakin aparat keamanan memiliki pengalaman dalam menjaga stabilitas keamanan negara dengan baik.

Namun, ia mengingatkan agar aparat keamanan dan intelijen meningkatkan kewaspadaan dengan mengidentifikasi serta menutup celah bagi pihak-pihak yang berniat membuat kegaduhan.

“Saya melihat bahwa intelijen kita punya pengalaman yang bagus, dan polisi kita juga memiliki pengalaman yang baik dalam menjaga stabilitas bangsa,” ucapnya.

“Jadi yang harus dilakukan adalah deteksi dini dan peningkatan kewaspadaan dari para intelijen maupun pihak keamanan untuk mengidentifikasi dan menutup celah bagi mereka yang mungkin melakukan gerakan-gerakan yang merugikan bangsa,” sambungnya.

Ujang juga menyinggung upaya lain yang mencoba mendelegitimasi Gibran sebagai Wakil Presiden, seperti aksi bertajuk Reuni 411 kemarin, yang menuntut Gibran ditangkap karena dikaitkan dengan akun Kaskus fufufafa.

Ia menegaskan bahwa Gibran telah dilantik secara sah sebagai wakil presiden, sehingga tidak perlu membuat gerakan yang dapat memicu instabilitas politik dalam pemerintahan Prabowo. Namun, jika memang ada pihak yang tidak puas, bisa gunakan mekanisme hukum yang berwenang.

“Saya sih melihatnya bahwa itu urusan Gibran dengan lawan politiknya, kalau saya menghimbau bangsa ini harus dijaga bangsa ini harus kita jaga bersama jangan sampai terjadi instabilitas, pemerintahan Prabowo – Gibran, kita harus jaga,” bebernya.

Selain itu, Ujang juga menyebut dalam waktu dekat akan menghadapi Pilkada 2024 serentak pada 27 November mendatang. Sehingga jika ada gejolak politik di tingkat nasional akan berpotensi mengganggu stabilitas keamanan.

Maka Ujang meminta aparat keamanan yang berwenang perlu waspada, agar tidak ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kita sudah banyak melewati pilkada sebelumnya, alhamdulillah selalu aman dan damai. Jangan sampai kondisi Indonesia yang sudah stabil ini diganggu oleh kelompok-kelompok yang ingin mengguncang stabilitas,” jelasnya.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com