fin.co.id - Sekitar 4.000 pengunjuk rasa berbaris di pusat kota Roma pada Sabtu (21/9), dan mendesak Israel menghentikan "genosida" terhadap rakyat Palestina.
Massa memprotes tindakan Israel di daerah pendudukan Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon.
Para peserta aksi membawa bendera Palestina dan spanduk bertuliskan "Hentikan genosida," sambil meneriakkan berbagai slogan seperti "Bebaskan Palestina" dan "Netanyahu pembunuh."
Para demonstran juga mengkritik pemerintahan Italia yang dipimpin Perdana Menteri Giorgia Meloni, dan menuduh pemerintah terlibat dalam tindakan Israel.
"Hampir setahun genosida ini berlangsung, dan sekarang tampaknya mereka ingin menghancurkan bukan hanya Gaza, tetapi juga seluruh Tepi Barat, seluruh Palestina, dan bahkan Lebanon," kata Michela, salah satu peserta aksi.
Peserta lainnya, Sara, menekankan pentingnya terus melakukan protes. Ia bersumpah akan melakukan aksi itu selama diperlukan, sambil menegaskan bahwa "Palestina merdeka adalah sebuah hak."
Desak Pemerintah Inggris Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel
Lebih dari 15.000 orang pada hari Sabtu (21/9) menggelar aksi unjuk rasa di Liverpool untuk mendesak pemerintah Inggris menghentikan pengiriman senjata ke Israel.
Baca Juga
Sambil mengkritik keterlibatan pemerintah dalam "genosida Israel" terhadap rakyat Palestina, para pengunjuk rasa menuntut penghentian semua pasokan senjata ke Israel.
Massa berkumpul sebagai bagian dari Aksi Nasional ke-19 untuk Palestina dan bergerak menuju konferensi Partai Buruh sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina.
Aksi Nasional berikutnya untuk Palestina akan digelar pada 5 Oktober di London dalam rangka memperingati satu tahun gempuran Israel di Gaza.
Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak serbuan Hamas pada Oktober tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah mengeluarkan resolu yang menuntut gencatan senjata segera.
Sudah hampir 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, yang tewas dan lebih dari 95.700 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Gempuran Israel itu membuat hampir seluruh populasi di wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung, hingga menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.