fin.co.id - Perangkat radio Walkie-talkie milik kelompok militer Hizbullah kembali meledak di Lebanon dan menewaskan sedikitnya 20 orang dan 450 lainnya terluka, pada Rabu 18 September 2024.
Ledakan ini terjadi sehari setelah sebelumnya pada Selasa 17 September, pager milik Hizbullah juga meledak dan menewaskan 7 orang dan 200 kritis.
Ledakan ini terjadi hampir di seluruh wilayah Lebanon, sama seperti ledakan pager sebelumnya.
Di Dahiyeh, benteng Hezbollah di Beirut selatan, orang-orang berkumpul pemakaman korban yang tewas akibat ledakan pager, namun mereka dikejutkan kembali dengan ledakan perangkat radio Walkie-talkie pada Rabu.
Baca Juga
- Fakta-Fakta Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Dimakzulkan: Bermula dari Pemberlakuan Darurat Militer
- Yoon Suk Yeol Ditangguhkan dari Tugas-Tugas Kepresidenan Korea Selatan
Sebuah video merekam ledakan tersebut, memperlihatkan seorang pria tergeletak di tanah dan orang-orang panik, beberapa berteriak, dan berlarian.
Di daerah sekitarnya terjadi kekacauan saat suara ledakan bergema di jalan-jalan. Teriakan berhenti. Mereka yang berkumpul saling memandang tak percaya.
Laporan menyebar bahwa ini adalah bagian dari gelombang kedua ledakan yang kini menargetkan walkie-talkie, saat ini, di Lebanon tidak ada peralatan elektronik yang dianggap aman.
Pejabat Lebanon mengatakan sedikitnya 20 orang tewas dan 450 lainnya terluka di seluruh negeri Lebanon akibat ledakan radio tersebut.
Kebakaran juga pada puluhan rumah, toko, dan kendaraan sesaat setelah ledakan tersebut.
Baca Juga
- Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol Disetujui Majelis Nasional Korea Selatan
- Korsel Memanas! Presiden Yoon Suk Yeol Resmi Dilengserkan
Serangan tersebut diduga kini dianggap sebagai penghinaan lain bagi kelompok Hizbullah oleh Israel
Ada kemungkinan indikasi bahwa seluruh jaringan komunikasi Hizbullah telah disusupi oleh Israel.
Pejabat Israel belum mengomentari ledakan tersebut, tetapi sumber keamanan mengatakan badan mata-mata Israel Mossad bertanggung jawab.
Seorang pejabat Hizbullah mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan pelanggaran keamanan terbesar dalam sejarah kelompok tersebut. (*)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq