fin.co.id - Dalam langkah ekstrem yang menunjukkan kemarahan brutal pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, rezimnya telah mengeksekusi mati hingga 30 pejabat tinggi setelah kegagalan menangani bencana banjir bandang yang menewaskan ribuan orang.
Krisis ini terjadi setelah banjir besar dan tanah longsor menerjang wilayah Korea Utara selama musim panas ini, dengan laporan media Korea Selatan menyebutkan jumlah korban jiwa mencapai 4.000 orang. Banjir tersebut juga menyebabkan pemindahan lebih dari 15.000 orang dari rumah mereka.
Sumber dari dalam rezim Kim Jong-un mengungkapkan bahwa puluhan pejabat, termasuk pemimpin daerah yang dianggap bertanggung jawab atas kegagalan penanggulangan bencana, telah dijatuhi hukuman mati karena dugaan korupsi dan kelalaian.
“Sekitar 20 hingga 30 pejabat di daerah terdampak banjir dieksekusi bulan lalu,” kata sumber yang dilaporkan oleh TV Chosun, seperti dikutip dari New York Post pada Selasa, 3 September 2024.
Baca Juga
- Bek Panathinaikos George Baldock Ditemukan Tewas di Kolam Renang
- Sammy Basso dan Penyakit Progeria, Menua Sejak Bayi, Tapi Kecerdasan Berkembang Normal
Informasi tentang eksekusi ini belum dapat diverifikasi secara independen, namun laporan tersebut mencerminkan kekejaman metode pemerintahan Kim Jong-un yang dikenal dengan hukuman berat bagi mereka yang dianggap gagal memenuhi harapan rezim.
Sementara itu, Kantor Berita Korea Utara (KCNA) sebelumnya melaporkan bahwa Kim Jong-un telah menginstruksikan tindakan tegas terhadap pejabat yang gagal mengatasi dampak bencana.
Media Korea Selatan juga mengklaim bahwa Kim Jong-un mengunjungi lokasi bencana dan bertemu dengan warga yang terdampak, namun menganggap laporan tentang ribuan kematian sebagai berlebihan.
Lee Il-gyu, mantan diplomat Korea Utara yang membelot, menyatakan bahwa situasi di kalangan pejabat sangat menegangkan, dengan ketidakpastian kapan mereka akan dijatuhi hukuman mati menambah ketakutan.
Kim Jong-un, dalam responsnya, mengecam laporan media Korea Selatan dan membantah adanya ribuan korban tewas, menegaskan bahwa bencana tersebut tidak sebesar yang digambarkan oleh laporan luar.
Baca Juga
- Baru Seminggu Menjabat, Wali Kota di Meksiko Dibunuh, Kepalanya Dipenggal dan Dipajang di Atas Mobil
- Biden Dukung Israel Respon Serangan Iran, Tapi Jangan ke Situs Nuklir!
Dengan tindakan brutal ini, Kim Jong-un sekali lagi menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinannya, kegagalan bukanlah pilihan—dan hukuman mati tetap menjadi alat utama dalam menjaga kendali dan kepatuhan di Korea Utara. (*)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq