Ia mengatakan, perkawinan Islam, menurut syariat, dimaksudkan untuk membangun keluarga yang bahagia, stabil, dan sejahtera, membesarkan anak-anak yang sehat dan berkomitmen, memelihara keturunan dan ketertiban sosial, memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis manusia, dan menciptakan komunitas yang beriman dan sehat. masyarakat.
Menurutnya, untuk menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan perkawinan, Islam menetapkan moral, nilai-nilai, dan hak serta kewajiban bersama yang spesifik bagi suami dan istri.
Dalam pernikahan Islam, kata dia, tidak ada tempat bagi hubungan di luar nikah dalam bentuk dan cara apa pun. Konsep “pacar”, “pacar”, “pernikahan terbuka”, dan “Polyagmory” adalah hal yang asing dalam Islam dan Syariahnya.
Wael mengatakan, pernikahan terbuka membahayakan suasana keluarga yang benar-benar setia di mana anak-anak harus dibesarkan secara sehat dan bermoral.
Meskipun ada berbagai macam gaya pernikahan terbuka, semua gaya tersebut memiliki permasalahan yang sama, seperti kurangnya penerimaan sosial dan menimbulkan bahaya serius terhadap institusi keluarga.
Dalam pernikahan Islam, Wael menuturkan, hubungan antara pasangan didasarkan pada ketenangan, cinta, dan belas kasihan. Ketiganya merangkum cita-cita pernikahan Islam.
Dalam Islam, perkawinan seorang pria dan seorang wanita bukan hanya sekedar pengaturan keuangan dan fisik untuk hidup bersama tetapi sebuah kontrak suci, anugerah dari Allah, untuk menjalani kehidupan yang bahagia, menyenangkan dan meneruskan garis keturunan. Tujuan utama pernikahan dalam Islam adalah terwujudnya ketentraman dan kasih sayang antar pasangan.
Baca Juga
Kesimpulan
Open marriage adalah topik yang menarik dan kompleks. Meski sedang populer di kalangan selebriti dan beberapa kelompok masyarakat, penting untuk memahami bahwa konsep ini mungkin tidak cocok untuk semua orang, terutama yang menghargai tradisi dan nilai-nilai adat. Seiring dengan tren ini, mari kita bijak dalam menyikapi dan memahami berbagai aspek dari open marriage.
Apakah Anda penasaran untuk tahu lebih lanjut atau mungkin mempertimbangkan untuk menerapkannya dalam hubungan Anda? Diskusikan dengan pasangan Anda dan pastikan segala keputusan diambil dengan penuh pertimbangan dan kesepakatan. (*)