fin.co.id- Inggris dilanda kerusuhan dalam lima hari terakhir. Kerusuhan yang awalnya dari aksi demontrasi itu, terjadi di seluruh kota-kota di Inggris.
Kerusuhan dimulai di Kota Southport pada Selasa pekan lalu. Kerusuhan dimulai sehari setelah tiga anak-anak tewas dalam serangan pisau di kota Merseyside.
Sekelompok orang melakukan aksi melemparkan batu bata ke polisi yang melakukan penjagaan terhadap masjid-masjid yang menjadi sasaran amukan massa. Perusuh membakar dan melempar botol hingga lebih dari 50 petugas terluka.
Dilansir News.sky, banyak perusuh adalah pendukung sayap kanan. Kekerasan meningkat disebut digerakkan oleh premanisme sayap kanan oleh Perdana Menteri Sir Keir Starmer.
Baca Juga
- Korban Tewas Akibat Badai Helene di Amerika Capai 200 Orang Lebih
- Israel Minta Warga Sipil di Beirut Selatan Tinggalkan Lokasi Sebelum Serangan Rudal
Tercatat, kerusuhan telah menyebar di Kota-kota di Inggris yakni di London, Rotherham, Middlesbrough, Liverpool, Bolton, dan Irlandia Utara di antara tempat-tempat lain.
Penyebab Kerusuhan di Inggris
Pada pekan Senin lalu, sebanyak tiga anak-anak tewas dalam sebuah serangan di kelas dansa bertema Taylor Swift di Southport. Anak-anak itu masih-masing bernama Alice Dasilva Aguiar (9), Bebe King (6), dan Elsie Dot Stancombe (7), mereka tewas dalam serangan di kelas dansa bertema Taylor Swift di Southport. Dua orang dewasa juga terluka.
Pelaku adalah seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun. Dia berasal dari Cardiff. Polisi tidak menyebukan identitas pelaku sebab masih remaja.
Namun, isu yang beredar di media sosial Inggris, pelaku adalah imigran muslim. Isu ini dimainkan oleh kelompok sayap kanan. Mereka dengan keliru menyebut pelaku bernama Ali al Shakati.
Baca Juga
- 5 Penyebab Jepang Terancam Punah: Salah Satunya karena Semakin Banyak Wanita Mengejar Karir
- Israel Sebut Serangan Rudal Iran Menyebabkan 100 Rumah di Tel Aviv Rusak Berat
Tuduhan palsu itu mengundang seruan melalui telegram dan X untuk ribuan orang untuk hadiri unjuk rasa di Kota Southport.
Di tengah semua spekulasi dan tuduhan itu, pengadilan setempat akhirnya mencabut persyaratan nama anonim terhadap tersangka dan membuka identitasnya bahwa tersangka bernama Axel Rudakubana yang lahir di Cardiff.
Dia hadir di pengadilan dengan dakwaan tiga pembunuhan, 10 percobaan pembunuhan, dan satu kepemilikan senjata tajam.
Pada hari-hari berikutnya, perusuh anti-imigrasi menyebar di kota-kota di seluruh negeri. Masjid, perpustakaan, dan pusat Konsultasi Warga menjadi sasaran amukan massa. Selama akhir pekan, hotel-hotel yang menampung pencari suaka ikut diserang.
Lebih dari 140 orang telah ditangkap di seluruh negeri sejauh ini. Di Middlesbrough saja, petugas menangkap 43 orang.
Petugas polisi terluka saat mencoba memukul mundur perusuh, beberapa di antaranya pingsan. (*)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq