Mahasiswi Ditusuk Teman Kencan, Purapura Pingsan untuk Selamatkan Diri

fin.co.id - 25/07/2024, 22:15 WIB

Mahasiswi Ditusuk Teman Kencan, Purapura Pingsan untuk Selamatkan Diri

Pelaku Penganiayaan Teman Kencanya Diamankan Polres Metro Jakarta Selatan

fin.co.id - Kejadian tragis menimpa mahasiswi berinisial NRS (19), yang menjadi korban penganiayaan oleh teman kencannya, Khairul Azman Siregar (20).

Peristiwa  ini terjadi pada Senin dini hari 22 Juli 2024 di dalam mobil pelaku di Jalan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, menjelaskan bahwa sebelum menikam korban, Khairul terlebih dahulu mengambil tindakan kekerasan dengan menjambak rambut NRS.

"Rambutnya dijambak, kemudian setelah itu dia dijambak, dia pura-pura pingsan. Setelah itu dia berhenti (menganiaya)," ungkap Nurma kepada wartawan, Kamis 24 Juli 2024.

Lebih lanjut, Nurma menjelaskan bahwa setelah NRS pura-pura pingsan, Khairul memegang tubuh korban untuk memastikan dia benar-benar tak sadarkan diri.

Namun, NRS berteriak memohon agar tidak dibunuh oleh Khairul.

"Kok lu masih hidup? Tolong jangan bunuh saya, saya gak akan lapor polisi," kata Nurma mengutip percakapan antara pelaku dan korban.

Nurma, menjelaskan bahwa kejadian tersebut, berawal pelaku dan korban berkenalan di media sosial kemudian bersepakat ketemu setelah komunikasi lewat WhatsApp.

"Pertemuan mereka berlangsung di rumah salah satu teman N. Pada tanggal 20 Juli 2024 sekitar pukul 23.22 malam, mereka melanjutkan perjalanan bersama, mengobrol, dan akhirnya berhenti di sebuah apartemen di Lenteng Agung," katanya.

Nurma menambahkan, dua hari kemudian, saat mereka sedang dalam perjalanan pulang ke rumah dengan menggunakan mobil sekitar pukul 23.00 WIB pada tanggal 21 Juli 2024, mereka berhenti di Jalan Barito, Kramat Pela, Jaksel.

"Di situlah terjadi insiden (penganiayaan) yang dilaporkan korban," ucapnya.

Adapun alasan penganiayaan terjadi, saat pelaku memaksa korban melakukan hal yang tidak diinginkan, yang kemudian ditolak oleh korban.

Hal ini memicu emosi pelaku yang mengeluarkan pisau lipat dan menusuk leher korban.

Akibatnya, korban mengalami luka di tangan kiri dan leher akibat serangan tersebut.

"Jadi itu pemicu dari emosi yang keluar dari KAS melakukan menusuk leher dengan menggergaji barang buktinya yaitu pisau lipat," jelasnya.

Khanif Lutfi
Penulis