fin.co.id - BisKita Trans Depok resmi mengaspal di kota penyanggah DKI Jakarta. BisKita ini akan beroperasi di Kota Depok dengan jarak tempuh 34 kilometer dan melintasi 48 titik perhentian.
BisKita ini akan beroperasi selama 16 jam mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB. Saat ini terdapat 14 unit kendaraan yang siap beroperasi serta 1 unit kendaraan cadangan dengan target sebanyak 7 ritase per unit. Selama 6 bulan di awal beroperasi, layanan ini dapat dinikmati secara gratis.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah daerah dapat turut serta dalam penyelenggaraan bus dengan skema layanan buy the service (BTS), yang berfungsi sebagai pengumpan dari dan menuju transportasi massal.
"Kita harapkan, layanan buy the service (BTS) ini bukan hanya menjadi program pemerintah pusat, tetapi juga menjadi program pemerintah daerah. Karena itu, saya mendorong dan mengimbau agar Pemda dapat memberikan alokasi dana untuk kegiatan feeder bus ini," kata Budi dalam keterangannya, Senin 15 Juli 2024.
Saat ini tercatat sudah ada 11 kota yang telah mengalokasikan APBD-nya untuk layanan BTS, yakni Padang, Pekanbaru, Gorontalo, Batam, Tangerang, Semarang, Surabaya, Bali, Surakarta, Jambi, dan Banjarmasin. Budi Karya mengapresiasi kota-kota yang sudah mulai melakukan pembiayaan yaitu membayar BTS dengan APBD.
"Seperti Padang dan Surakarta, mereka bukanlah kota-kota yang memiliki APBD tinggi, tetapi mereka menyadari bahwa APBD harus turut serta. Ini penting demi konektivitas angkutan umum yang lebih baik. Apa yang kita lakukan sekarang adalah stimulus atau percontohan agar antarmoda berjalan dan masyarakat terlayani dengan baik. Ke depan, semoga semakin banyak Pemda melakukannya. Saya yakin Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang mampu untuk mengalokasikan sebagian APBD, tidak perlu banyak," katanya.
Adapun BisKita Trans Depok diluncurkan pada 14 Juli 2024. BisKita ini akan melayani para penumpang yang menuju dan berangkat dari LRT Harjamukti dengan rute trayek menuju Terminal Depok dan sebaliknya.
Baca Juga
"Tentu kita melihat bahwa pergerakan antarmoda ini harus digalakkan dan harus diurus secara serius agar masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi, dari dan menuju LRT. Oleh karena itu, pemerintah pusat menyediakan program angkutan BTS untuk menghubungkan titik-titik mayor transportasi," tuturnya.
Dia memprediksi, jika sepanjang hari ada 2.000 orang yang dapat terlayani melalui BisKita, artinya paling tidak sebanyak 2.000 motor atau mobil pribadi tidak bergerak di jalan.
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan, selain berbiaya murah, hal ini juga dapat mengurangi polusi dan kemacetan. Maka itu, kata dia, pihaknya akan segera membahas terkait penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok untuk mendukung layanan BTS BisKita.
"Terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Kementerian Perhubungan atas diberikannya BisKita yang bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat kota Depok. Ini akan sangat bermanfaat bagi pengguna LRT dari Stasiun Harjamukti, apalagi ini stasiun yang paling ramai dikunjungi oleh penumpang. Kami akan bahas penggunaan APBD untuk menunjang layanan ini," kata Imam.
(Ayu)