fin.co.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa masyarakat yang masih melakukan judi dalam jaringan (daring) atau online tidak akan memiliki peluang menang.
"Saya kira judi online itu sangat memprihatinkan, karena kekayaan yang ada pada kita sama yang ada pada bandarnya, banyak bandarnya, jadi mesti kalah," kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 27 Juni 2024.
Baca Juga
- Diskon Tiket Kereta Api hingga 20 Persen untuk Wartawan, Ini Syaratnya
- Jelang Perayaan Kemerdekaan, Menteri BUMN Erick Thohir Cek Kesiapan Pasokan Kebutuhan Listrik dan Gas di IKN
Selain tidak ada peluang menang, menurut Sultan, judi online bersifat candu sehingga akan menarik pelaku baik yang menang ataupun kalah untuk kembali melakukan perjudian, yang akhirnya akan merugikan.
"Judi itu menang mesti kembali (diulang), kalah ya pasti kembali juga. Jadi akhirnya (harta) yang dimiliki akan habis," ujar Sri Sultan.
Baca Juga
- Nilu Djelantik dan Ribuan Netizen Desak Menkominfo Budi Arie Mundur: Anda Tidak Kompeten di Bidang IT
- Istri Gak Bisa Punya Anak, Suami Diam-diam Bikin Anak dengan Saudara Kembar Istri: Terus Bilang, Kejutan!
Menurut Sultan, judi baik online maupun bukan adalah penyakit yang bisa menjangkit siapa saja, baik kalangan bawah, hingga kalangan atas sekalipun, termasuk aparatur sipil negara (ASN) hingga tukang becak apabila tidak memiliki keyakinan dan tekad kuat untuk mencari jalan pintas menuju kekayaan.
Menurut Sultan, perjudian online membawa dampak negatif bagi masyarakat, tak terkecuali pada generasi muda.
Selain memicu kecanduan, menurut dia, judi online juga mampu memiskinkan seseorang apalagi sangat mudah diakses melalui gadget masing-masing.