telah membag intervensi menjadi dua jenis, yaitu intervensi spesifik dan
sensitif.
"Kami berupaya mencapai target penurunan angka stunting menjadi 14% pada 2024 dan
13,31% pada 2025," ungkapnya.
Menurut Bambang, intervensi spesifik mencakup pemberian makanan tambahan (PMT),
pendampingan KRS (kartu rencana sehat) dan jaminan pembiayaan kesehatan melalui
UHC. Sementara intervensi sensitif di antaranya peningkatan kemampuan kader,
konsistensi komunikasi, informasi dan edukasi masif dan monitoring evaluasi
terintegrasi dalam apliaksi E-penting.Baca Juga
"Kami juga memanfaatkan teknologi dengan mengimplementasikan aplikasi e-Penting untuk
mempermudah evaluasi dan tindakan. Inovasi seperti Dapur Sehat Atasi Stunting
dan Budikdamber turut membantu dalam pemberdayaan masyarakat," pungkasnya.