FIN.CO.ID - Sudah jarang dibahas, ternyata kasus COVID mengalami peningkatan nih guys!
Pernah dengar varian COVID-19 bernama JN.1?
Ternyata, varian ini nih yang bikin kasus COVID di Indonesia naik lagi di bulan Mei 2024.
Tenang aja, varian ini nggak bikin penyakit yang lebih parah kok.
BACA JUGA: Komisi IX DPR Minta Masyarakat Tak Perlu Mengkhawatirkan Varian COVID-19 di Singapura
BACA JUGA:Kemenkes Antisipasi Kenaikan Kasus COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2 di Singapura
Gejala Varian JN.1
Gejala varian JN.1 pun mirip dengan varian Omicron, kayak:
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau badan
- Pilek atau hidung tersumbat
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Diare
Nah, biar kamu nggak panik, yuk kenali lebih jauh tentang varian JN.1 ini:
Apa itu Varian JN.1?
Varian JN.1 adalah turunan dari varian Omicron BA.2.86, yang juga dikenal sebagai varian Pirola. Varian ini pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat pada September 2023 dan menjadi varian dominan secara global.
Kapan Varian JN.1 Masuk ke Indonesia?
Varian JN.1 terdeteksi di Indonesia pada November 2023 dan menjadi penyebab utama peningkatan kasus COVID-19 di bulan Mei 2024.
Bagaimana Cara Mencegah Penularan Varian JN.1?
Meskipun varian JN.1 nggak parah, tapi bukan berarti kita bisa lengah. Tetap jaga protokol kesehatan ya, guys! Pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan secara rutin. Jangan lupa juga untuk booster vaksin COVID-19 kamu.
Kesimpulan
Kasus COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan di bulan Mei 2024, yang didominasi oleh varian JN.1.
Varian ini merupakan turunan dari varian Omicron BA.2.86 dan pertama kali terdeteksi di Indonesia pada November 2023.
Gejala varian JN.1 tidak jauh berbeda dengan varian Omicron lainnya, seperti demam, batuk, sesak napas, kelelahan, nyeri otot, pilek, sakit kepala, mual, dan diare.