Mengenal Lebih Dekat 3 Gangguan Tenggorokan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

fin.co.id - 26/04/2024, 16:01 WIB

Mengenal Lebih Dekat 3 Gangguan Tenggorokan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Gejalanya termasuk sakit tenggorokan, kesulitan menelan, nyeri saat menelan, batuk, dan demam. 

Cara mengatasinya adalah dengan istirahat yang cukup, minum banyak cairan hangat, menghisap permen pelega tenggorokan, dan menghindari merokok atau paparan asap rokok. Jika

 faringitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik.

2. Tonsilitis

BACA JUGA: Tak Hanya Sakit Tenggorokan, Ternyata Gejala Omicron Bisa Muncul di Telinga dan Mata? Begini Kata Ahli

BACA JUGA:4 Fakta Tentang Varian Omicron, Sakit Tenggorokan Jadi Masalah Utamanya?

Tonsilitis adalah radang pada amandel yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Gejalanya mirip dengan faringitis, termasuk sakit tenggorokan, demam, dan kelenjar getah bening yang membengkak di leher. 

Pengobatan untuk tonsilitis dapat mencakup istirahat, minum banyak cairan hangat, berkumur dengan larutan garam hangat, dan mengonsumsi analgesik atau antipiretik untuk mengurangi rasa sakit dan demam. 

Dalam beberapa kasus yang lebih parah atau berulang, dokter dapat merekomendasikan pengangkatan amandel (tonsilektomi).

3. Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh infeksi virus atau iritasi akibat asap rokok, polusi udara, atau alergi. 

Gejalanya meliputi sakit tenggorokan, kesulitan menelan, dan serak. Untuk mengatasi radang tenggorokan, disarankan untuk istirahat, minum banyak cairan hangat, berkumur dengan larutan garam hangat, mengonsumsi permen pelega tenggorokan, dan menghindari asap rokok atau iritasi lainnya. 

Jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala tenggorokan berlanjut atau memburuk, atau jika terjadi komplikasi seperti kesulitan bernapas atau menelan.

Dengan pemahaman tentang penyebab potensial gangguan tenggorokan, individu dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya atau mengelola gejalanya dengan lebih efektif.(*)

Aulia Yesella
Penulis