Peringati Hari Bumi 2025, Telkom Selenggarakan Konservasi Lingkungan Serentak di 4 Titik Lokasi di Indonesia

fin.co.id - 30/04/2025, 15:47 WIB

Peringati Hari Bumi 2025, Telkom Selenggarakan Konservasi Lingkungan Serentak di 4 Titik Lokasi di Indonesia

Program Konservasi Lingkungan yang dilakukan oleh Telkom dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April yang dilakukan serentak di empat titik lokasi di Indonesia.

fin.co.id - Isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan menjadi tantangan global yang memerlukan kolaborasi lintas sektor. Upaya pelestarian alam tidak lagi menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan memerlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat.

Dalam konteks ini, perusahaan dituntut tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga turut andil dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.

Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melaksanakan program konservasi lingkungan serentak di empat titik lokasi di Indonesia.

Kegiatan konservasi yang dilaksanakan mencakup penanaman mangrove, rehabilitasi terumbu karang, penanaman pohon MPTS (multi purpose tree species), dan pelestarian lamun (seagrass) berkolaborasi dengan berbagai komunitas masyarakat lokal.

Rehabilitasi terumbu karang dilaksanakan di area Taman Nasional Ujung Kulon, Banten pada tanggal 21 April 2025 berkolaborasi dengan masyarakat setempat kelompok Paniis Lestari.

Transplantasi terumbu karang yang dilakukan bertujuan untuk merehabilitasi ekosistem laut dan diharapkan dapat membantu meningkatkan sumber daya perikanan di sekitarnya.

Sebanyak 900 koloni terumbu karang ditanam menggunakan metode rak laba-laba berupa struktur logam berbentuk seperti laba-laba atau segienam bercabang yang dirancang sebagai media tempat menempelkan fragmen karang.

Pada waktu yang bersamaan, berlokasi di Hutan Lindung Desa Bissoloro, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan, Telkom mengajak masyarakat untuk turut bergerak dalam program penanaman 3.450 bibit pohon non produktif seperti Pinus dan Mahoni serta pohon Multi Purpose Tree Species (MPTS).

Pohon MPTS merupakan jenis pohon yang mempunyai beragam manfaat, baik dari segi ekonomi maupun ekologi. Adapun bibit pohon MPTS yang ditanam adalah Durian Musang King, Manggis, Alpukat, Jambu Kristal, Matoa, dan Sukun.

Selain menjaga keberlanjutan lingkungan, penanaman pohon MPTS bertujuan untuk membuka potensi pariwisata baru di Gowa, yaitu kegiatan memetik buah di kawasan Hutan Lindung.

Selain kegiatan tersebut, pada hari yang sama dilaksanakan pula pelestarian tanaman lamun yang berlokasi di Perairan Lembung Paseser, Kabupaten Bangkalan Pulau Madura.

Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga yang hidup di dasar perairan laut dangkal, terutama di daerah pesisir yang memiliki air jernih dan tenang.

Lamun sering tumbuh berdampingan dengan mangrove dan terumbu karang, membentuk ekosistem pesisir yang saling terhubung dan sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan laut.

Ekosistem Lamun berperan penting dalam menunjang kehidupan dan populasi ikan sehingga diharapkan dapat membuka peluang peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

Berkolaborasi dengan komunitas pemuda setempat, sebanyak 192 bibit tanaman lamun ditanam menggunakan metode TERFs berupa transplantasi yang menggunakan jangkar, frame besi yang dibentuk sedemikian rupa dengan ukuran yang diinginkan dan menggunakan pemberat.

Sahroni
Penulis