Bahkan, sebelum pelaksanaan juga intens dilakukan forum diskusi dengan panitia takbiran, pemerintah desa, serta pemangku kepentingan lainnya.
"Kami juga akan melakukan analisis dan evaluasi terhadap pelaksanaan takbir keliling dengan mengundang semua pihak terkait di Kabupaten Kudus, agar menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan takbiran tahun berikutnya," ujarnya.
Kronologi pengeroyokan berawal ketika mesin disel salah satu rombongan takbir keliling di Desa Undaan Tengah mati, sehingga peserta lain yang kebetulan mendahului melontarkan kata-kata bernada ejekan. Tak terima, lantas dibalas sehingga terjadi adu mulut dan berbuntut pengeroyokan.
Korban pengeroyokan berinisial SS warga Desa Undaan Tengah sempat pulang ke rumahnya, sebelum akhirnya harus menjalani perawatan medis.
Namun, nyawa korban tidak tertolong karena mengalami luka pada bagian kepala.