FIN.CO.ID- Mantan Presiden Chile dua periode Sebastian Pinera tewas dalam kecelakaan Helikopter pada Selasa 6 Februari 2024.
“Dengan sangat menyesal kami mengumumkan kematian mantan presiden Republik Chile,” kata sebuah pernyataan yang dilansir dari Aljaeera itu pada hari Selasa
Dilaporkan bahwa Pinera yang berusia 74 tahun iru meninggal setelah Helikopter yang dia tumpangi jatuh di tempat liburan populer Lago Ranco, sekitar 920 km (570 km) di selatan Santiago.
BACA JUGA:
- Windy Idol Akui Tur Helikopter di Bali Bersama Hasbi Hasan
- Ini Kerja Konkret Prabowo Sebagai Menhan, Serahkan 42 Unit Pesawat Tempur Hingga 8 Helikopter H225M
Menteri Dalam Negeri Chile Carolina Toha membenarkan kematian mantan presiden tersebut. Namun ada rincian lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan itu.
Badan bencana nasional Chile SENAPRAD mengonfirmasi bahwa satu orang tewas dan tiga orang terluka dalam insiden itu.
Pinera selain sebagai manta Presiden, dia juga merupakan seorang pengusaha sukses. Dia memimpin pertumbuhan ekonomi yang pesat dan penurunan tajam angka pengangguran selama masa jabatan pertamanya pada tahun 2010 hingga 2014.
Kepresidenannya yang kedua pada tahun 2018 hingga 2022 ditandai dengan protes kekerasan terhadap kesenjangan yang berujung pada tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan berakhir dengan janji pemerintah untuk merancang konstitusi baru.
BACA JUGA:
- Penyebab Kecelakaan Helikopter Kapolda Jambi di Kerinci Diinvestigasi, Puing-Puing Siap Dievakuasi
- Mantan NBA, Kobe Bryant dan Putrinya Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Sebagai pengusaha pada tahun 1970-an hingga 1990-an, ia bekerja di berbagai industri, termasuk real estate.
Dia memegang saham di maskapai penerbangan besar serta perusahaan telekomunikasi, real estate dan listrik. Dia juga mendirikan salah satu perusahaan kartu kredit terbesar di negaranya. Pada tahun 2009, ia menyerahkan pengelolaan usahanya kepada orang lain.
Dia memasuki dunia politik mewakili partai sayap kanan tengah, yang merupakan pendukung sipil rezim militer.
Pada saat yang sama, ia menjauhkan diri dari pemerintahan Jenderal Augusto Pinochet pada tahun 1973-1990, ketika lebih dari 3.000 tersangka sayap kiri terbunuh atau “hilang.”
Dua belas hari sebelum dimulainya masa jabatan pertamanya, gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter dan tsunami merenggut nyawa 525 orang dan menghancurkan infrastruktur di bagian tengah-selatan Chile.
Agenda pemerintahan Pinera ditunda untuk melakukan rekonstruksi darurat. Pada tahun 2010, ia juga memimpin penyelamatan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap 33 penambang yang terperangkap selama 69 hari di dasar tambang di gurun Atacama, yang menarik perhatian dunia.