FIN.CO.ID - Sejumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 alami keracunan makanan sampai dilarikan ke rumah sakit.
Kabar sejumlah anggota KPPS pemilu 2024 di Samarinda mengalami keracunan makanan menjadi trending topic di akun X dengan tagar KPPS pada Senin, 29 Januari 2024.
Dilansir dari kaltimtoday.co Kejadian ini terjadi di TJIU Palace, Sambutan, Samarinda pada Kamis 25 Januari 2024.Saat tu anggota KPPS mengikuti pelantikan.
Salah satu korban, Kanaisha (20) menceritakan bahwa seluruh anggota KPPS menerim konsumsi berupa nasi kotak yang berisi nasi goreng dengan lauk ayam.
BACA JUGA:
- Viral! Ditjen Pajak Senggol April Jasmine, Istri Ustaz Solmed yang Punya Rumah Mewah Rp 80 Miliar: Memantau Orang Kaya
- Viral! ODGJ Lakukan Hubungan Intim di Alun-Alun Jember
Kanaisha mengaku hanya memakan beberapa suap makanan dari nasi kotak tersebut.
"Awalnya tidak ada yang aneh sama makanannya, rasanya juga biasa. Tapi setelah pulang dari pelantikan, saya meraa lemas," jelasnya.
Lalu Kanaisha merasakan dampak dari nasi kotak tersebut, ia mengalami sakit diare saat malam hari.
Awalnya ia mengira hanya masuk angin saja namun keesokan harinya tetap saja korban mengalami penyakit yang sama.
"Saat saya cek handphone, teman-teman yang lain juga merasakan hal yang sama. Seperti demam, hingga diare," pungkasnya.
BACA JUGA:
- Bossman Mardigu Diduga Selingkuh di Rumah Istri Orang Lain Hingga Larut Malam, Anak Destaza: Bukan Muhrim
- Viral, Bossman Mardigu Dipergoki Bersama Istri Orang yang Suaminya Dipenjara, Begini Kasusnya
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tentara, di Jalan Jenderal Sudirman, Samarinda. Ia sudah mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Sudah dikasih obat sama pihak rumah sakit, kondisi saya dalam pemulihan," tuturnya.
Disisi lain, Dwi Haryono selaku Komisioner KPU Samarinda mengaku bahwa dirinya baru mengetahui perihal adanya anggota KPPS wilayah Sambutan yang mengalami keracunan makanan.
"Karena juga Panitia Pemungutan Suara (PPS) punya wewenang untuk mengontrol semua kegiatan, termasuk konsumsi peserta. Maka dari itu, ini menjadi pelajaran dan harus dipastikan kelayakan konsumsinya," kata Dwi pada Sabtu (27/1/2024).