FIN.CO.ID- Survei Economics & Political Insight (EPI) Center menunjukkan sebanyak 80,3 persen publik merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan 9,3 persen di antaranya bahkan menyatakan sangat puas terhadap kinerja Jokowi.
Hanya 16,4 persen yang merasa tidak puas dan 1,3 persen di antaranya menyatakan tidak puas sama sekali. Sisanya sebanyak 3,3 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
"Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi yang mencapai 80,3 persen membuat pasangan capres-cawapres yang pro-keberlanjutan menuai efek elektoral," kata peneliti EPI Center Mursalin dalam keterangan tertulis, seperti dilansir Antara, Ahad 21 Januari 2024.
BACA JUGA:
- Hasil Survei Capres 2024 dari Berbagai Lembaga Survei
- Survei IndexPolitica: Elektabilitas Partai Gerindra Tertinggi Disusul PDIP
- Survei Elektabilitas Capres Terbaru: Prabowo-Gibran Tembus 51,1 Persen
Dia mengatakan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi memberikan efek elektoral bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang bakal berlaga pada pemilihan presiden 2024 mendatang.
Pasangan capres-cawapres yang dinilai paling memiliki komitmen untuk melanjutkan program-program Jokowi mendapat insentif elektoral, dengan kemungkinan besar dipilih oleh mayoritas publik, selaras dengan kepuasan yang sangat tinggi.
Menurut Mursalin, korelasi antara tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi dengan peta kontestasi Pilpres 2024 terlihat dari elektabilitas ketiga pasangan capres-cawapres yang tengah berlaga.
“Meskipun tidak bisa dilihat secara hitam-putih, tetapi tampak jelas narasi keberlanjutan berhadapan dengan narasi perubahan mewarnai adu gagasan dari masing-masing kontestan Pilpres,” ujarnya.
BACA JUGA:
- KPU RI Terima 83 Lembaga Survei untuk Diakreditasi
- Survei IPS: Elektabilitas Prabowo-Gibran Melesat Usai Diserang di Debat Ketiga, Capai 51,8 Persen
- Survei Pilpres 2024 Terbaru: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 50,9 Persen
Dilihat dari rekam jejaknya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berasal dari kubu yang paling kuat menggaungkan keberlanjutan program-program Jokowi. Sebaliknya, Anies Baswedan menjadi figur sentral oposisi yang terus menyuarakan perlunya perubahan.
Perpecahan mendalam yang terjadi antara Jokowi dengan kalangan elite PDIP membuat dukungan sang presiden bertumpu kepada Prabowo sepenuhnya.
Prabowo maju berpasangan dengan putera sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang mengikuti jejak ayahnya menjabat wali kota Solo.
"Tampilnya Gibran pada arena Pilpres semakin memperkuat dukungan Jokowi kepada Prabowo,” kata Mursalin.
Pasangan Prabowo-Gibran didukung oleh hampir semua partai pendukung pemerintah, kecuali Demokrat yang berpindah koalisi. Sebelumnya Demokrat berniat mengusung pencapresan Anies, tetapi kecewa setelah tergusur dalam perebutan posisi cawapres.
Sementara itu PDIP memilih Mahfud Md sebagai pasangan cawapres Ganjar, yang saat ini aktif menjabat Menko Polhukam pada kabinet Jokowi. Selain PDIP, pasangan Ganjar-Mahfud didukung oleh PPP yang memiliki wakil di Senayan, sisanya partai-partai non-parlemen.